DBAsia News

Sir Alex Ferguson Mengaku Salah Pilih Taktik di Final Liga Champions 2010/11

DBasia.news – Manchester United tampak kesulitan saat menghadapi Barcelona pada laga final Liga Champions 2010-2011. Sir Alex Ferguson selaku manajer Setan Merah dalam momen tersebut mengakui salah dalam memilih taktik.

Manchester United takluk dengan skor 1-3 pada laga yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut. Gol-gol Pedro Rodriguez, Lionel Messi, dan David Villa hanya mampu dibalas sekali oleh Wayne Rooney.

Ferguson mengakui keliru menerapkan taktik ketika kedudukan masih imbang 1-1. Rooney menyamakan kedudukan pada menit ke-34 setelah Pedo memecah kebuntuan tujuh menit sebelumnya.

Awalnya Ferguson ingin menugaskan Park Ji-sung sebagai pengawal Messi sepanjang pertandingan. Namun ia tak jadi melakukannya karena punya pemikiran berbeda.

“Saya seharusnya mengubah (taktik) pada babak pertama dan menempatkan Park Ji-sung untuk (mengawal) Messi. Itu adalah kesalahan,” kata Ferguson kepada Gary Neville dalam wawancara untuk SPORTbible.

“Saya akan melakukannya pada babak pertama, lalu berpikir bahwa kami baru saja menyamakan kedudukan dan mereka mungkin melihat permainan secara berbeda sehingga permainan kami akan menjadi lebih baik.”

Manchester United praktis kesulitan meladeni penguasaan bola Barcelona. Praktis mereka hanya mampu mengimbanginya pada sepuluh menit pertama.

Keputusan Ferguson untuk tak mengawal ketat Messi berbuah petaka di babak kedua. La Pulga mengembalikan keunggulan Barcelona pada menit ke-54 dengan tembakan keras mendatar.

Lini pertahanan Manchester United seperti kebingungan untuk menjaga Messi yang sering turun ke sektor gelandang. Ji-sung harusnya bisa menjadi solusi dari masalah ini andai Ferguson tidak berubah pikiran.

“Kami sebenarnya cukup bagus dalam 10 menit terakhir babak pertama. Namun jika saya memasang Park untuk melawan Messi, saya pikir kami akan mengalahkan mereka,” tambahnya.

Gol Messi tersebut praktis meruntuhkan mental bermain Manchester United. Gol David Villa kemudian seolah membunuh pertandingan karena penguasaan bola Barcelona kian sulit diredam.

Bukan Tugas Pertama

Ferguson pernah memberikan tugas serupa saat Manchester United bertemu AC Milan di babak 16 besar Liga Champions 2009-2010. Ji-sung menjalankan tugas sebagai anjing penjaga Andrea Pirlo dengan baik.

Ji-sung memang dikenal sebagai pemain yang ngotot dan tak pernah berhenti berlari. Namun latar belakang sebagai pemain dari Asia membuatnya kerap dipandang sebelah mata.

Meski begitu, Ferguson dan rekan setimnya di Manchester United sudah mengakui kualitas Ji-sung. Sosok seperti Paul Scholes hingga Wayne Rooney tak ragu membandingkan peran pentingnya dengan Cristiano Ronaldo.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?