DBasia.news – Gonzalo Higuain dan Maurizio Sarri punya hubungan yang unik antara pemain dan pelatih. Sarri tahu bagaimana memaksimalkan kualitas Higuain.
Sarri memang selalu membawa serta Higuain ke mana pun dirinya melatih. Keduanya sudah bekerja sama di tiga klub berbeda yaitu Napoli, Chelsea, dan Juventus.
Musim terbaik Higuain sebagai penyerang juga terjadi saat bermain di bawah arahan Sarri tepatnya pada musim 2015-2016. Ia mampu mencetak 36 gol dari 35 laga di Serie A dan merebut gelar top skor.
Setelah itu, produktivitas Higuain memang menurun secara perlahan. Namun Sarri tetap percaya dengan kemampuannya.
Pelatih berusia 61 tahun itu punya cara unik untuk mengeluarkan kemampuan maksimal Higuain. sarri kerap bersikap keras yang terkadang menimbulkan perseteruan antara keduanya.
“Saya selalu membaca (berita), bahwa saya ribut dengan semua orang. Padahal, satu-satunya orang yang sering saya lawan adalah Higuain,” kata Sarri dilansir dari Goal International.
“Saya tidak tahu kenapa begitu? Mungkin karena dia membutuhkan lawan yang agak agresif untuk mengeluarkan yang terbaik dalam dirinya.”
Produktivitas gol Higuain memang mulai menurun secara perlahan. Namun Sarri tak pernah meragukan kemampuannya.
Higuain dianggap Sarri memiliki mentalitas seorang juara. Namun kelemahannya adalah sulit menjaga kondisi fisiknya tetap prima.
“Ketika dia merasa sedih, dia perlu dirawat. Ketika dia berada di atas, dia harus diturunkan karena dia bisa terlalu terbawa (besar kepala),” tambahnya.
Pada musim ini, penampilan Higuain tidak terlalu baik. Ia hanya mampu mencetak sembilan gol dari 37 pertandingan di semua kompetisi.
Namun hal itu bisa dimaklumi karena Higuain bukanlah pilihan utama di lini depan Juventus. Ia hanya menjadi pelapis Cristiano Ronaldo dan Paulo Dybala.
