DBasia.news – Liverpool sukses meraih titel Piala Super Eropa, trofi kedua The Reds di bawah asuhan Jurgen Klopp. Liverpool mengalahkan Chelsea via drama adu penalti.
Berlangsung di Vodafone Arena, Istanbul, Kamis (15/8) dini hari WIB, laga berakhir imbang 2-2 dan dilanjutkan ke drama adu penalti. Striker Chelsea, Tammy Abraham, menjadi satu-satunya eksekutor penalti yang gagal menuntaskan pekerjannya dengan baik.
Sepakan striker muda asal Inggris ditepis oleh kiper anyar Liverpool, Adrian, yang ditunjuk menjadi penjaga gawang utama karena Alisson Becker cedera. Adrian, bersama kompatriotnya di bawah mistar gawang Chelsea, Kepa Arrizabalaga, tampil bagus di pertandingan ini.
Liverpool, tanpa Alisson, turun dengan susunan pemain terbaiknya. Hanya Roberto Firmino yang tidak turun sebagai starter di lini depan, sementara dua rekannya di depan, Sadio Mane dan Mohamed Salah, langsung turun dari awal laga.
Sedangkan Chelsea mengubah komposisi pemain dari tim yang kalah 0-4 dari Manchester United akhir pekan lalu di Premier League. Kali ini, Frank Lampard menurunkan N’Golo Kante dan Olivier Giroud dari awal laga.
Hasilnya positif bagi The Blues. Mereka menyulitkan Liverpool mengembangkan permainan di babak pertama. Permainan operan satu-dua, serangan balik cepat ketika merebut bola, serta pergerakan tanpa bola yang bagus, membuat Liverpool kerepotan.
Chelsea mencuri keunggulan di menit 36. Giroud menerima assist pertama Christian Pulisic untuk Chelsea di menit 36, lalu mengonversinya jadi gol. Chelsea unggul 1-0 di babak pertama dan cukup merepotkan pertahanan Liverpool.
Situasinya berubah di babak kedua. Masuknya Firmino menggantikan Alex Oxlade-Chamberlain langsung berdampak positif bagi Liverpool.
Firmino memberi assist pada menit 48 kepada Mane. Bola sempat ditepis Kepa, tapi, sepakan Mane telah terlebih dahulu mengenai bola dan diselesaikannya dengan gol.
Laga kemudian berjalan dengan ketat sampai 90 menit laga berlangsung. Chelsea dan Liverpool bergantian menyerang, meski di awal babak kedua, Liverpool lebih inisiatif melancarkan serangan dan menyulitkan Chelsea membangun serangan.
Imbang 1-1 di waktu normal, laga dilanjutkan ke babak tambahan. Di babak tambahan atau tepatnya menit 95, Mane kembali mencetak gol di pertandingan ini dengan memanfaatkan kelengahan Chelsea di lini belakang.
Penyerang sayap asal Senegal itu terlalu banyak diberi ruang hingga ia bisa memiliki waktu menempatkan bola di sisi kiri atas gawang Chelsea. 2-1 Liverpool berbalik unggul. Menyerahkan Chelsea? Tidak juga.
Drama terjadi pada menit 101. Tammy Abraham, yang dimasukkan Lampard menggantikan Giroud, dijatuhkan Adrian di kotak terlarang dan berbuah penalti untuk Chelsea. Jorginho mengeksekusi penalti dengan tenang. 2-2 bertahan hingga babak tambahan berakhir.
Pada drama adu penalti, sembilan eksekutor (dari Chelsea dan Liverpool) menjalankan tugasnya dengan baik. Abraham jadi eksekutor terakhir Chelsea dan tak kuasa menahan tekanan karena ia akan jadi penentu pemenang laga ini.
Striker yang musim lalu dipinjamkan ke Aston Villa gagal mencetak gol dan bola tendangannya ditepis Adrian. Liverpool juara Piala Super Eropa 2019 dan Adrian menjadi pahlawan di Istanbul.
Malam keajaiban di Istanbul terjadi lagi. Adrian jadi pahlawannya kali ini. 14 tahun silam, Liverpool asuhan Rafael Benitez menjadi juara Liga Champions.
-
Juventus Sadar Akan Peforma PSG di Liga Champions
-
Inter Milan Tidak Takut Berhadapan Dengan Bayern Munchen dan Barcelona
-
Dortmund Kembali Bertemu Dengan Mantan Pemainnya di Liga Champions
-
Unai Emery Cetak Rekor Baru Bersama Villarreal
-
Komentar Bijak Andy Robertson Usai Dilempari Korek Oleh Fans Benfica