DBAsia News

Phil Neville Ingin Medsos Diboikot Usai Serangan Rasial kepada Pogba-Abraham

Phil Neville

DBasia.news –  Dua pemain Premier League, Paul Pogba (Manchester United) dan Tammy Abraham (Chelsea), menjadi korban serangan rasil di medsos (media sosial). Phil Neville ingin komunitas sepak bola memboikot medsos.

Sudah bukan rahasia lagi, perkembangan zaman di era sepak bola modern ini tidak bisa dipisahkan dari media sosial dan perkembangan teknologi. Interaksi antara pesepakbola dengan fans dapat terjadi via medsos.

Permasalahannya adalah karena kemudahaan itu, banyak orang yang juga menyalahgunakan medsos untuk berkata seenaknya, apalagi menghina berbau rasial, kepada pemain-pemain tertentu yang melakukan kesalahan atau tampil buruk.

Pogba dan Abraham jadi korban rasial itu. Keduanya gagal mencetak gol penalti dan urung memberikan timnya kemenangan, ditambah kulit mereka yang hitam, warganet dengan mudahnya menghina mereka karena ‘perbedaan’ itu.

Chelsea dan Man United mengutuk keras pelaku yang menghina dengan nada rasial. Rekan setim Pogba, Harry Maguire, terang-terangan meminta kepada pihak berwenang di medsos untuk bersikap tegas dengan akun-akun pelaku rasial tersebut.

“Menjijikkan. Media sosial harus melakukan sesuatu mengenainya. Hentikan hinaan-hinaan yang menyedihkan ini dengan membuat banyak akun untuk menghina orang,” tutur Maguire di @HarryMaguire93.

Phil Neville, pelatih timnas sepak bola wanita Inggris, menyerukan agar para pesepakbola atau komunitas sepak bola memboikot media sosial. Neville mengutarakannya karena sudah terlalu banyak pesepakbola yang menjadi korban rasial di medsos.

“Saya secara personal berpikir kami harus mengambil langkah tegas sekarang sebagai komunitas sepak bola. Para pemain saya, bintang-bintang Premier League, serta divisi lainnya punya medsos, dan saya berpikir apakah seharusnya kami sekarang harusnya mematikan medsos,” tutur Neville di Sky Sports.

“Twitter dan Instagram tidak akan melakukan apapun mengenainya (rasialisme). Mereka mengirim Anda pesan balasan berkata mereka akan melakukan investigasi, tapi tidak ada yang terjadi.”

“Saya sepenuhnya sudah hilang keyakinan dengan siapa pun yang memimpin di media sosial, jadi sebagai komunitas sepak bola dari sisi pengiriman pesan yang kuat, mari matikan medsos dan melihat efeknya kepada perusahaan medsos atau langkah mereka setelahnya,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?