DBasia.news – 10 laga beruntun dilalui Manchester United tanpa pernah kalah di seluruh kompetisi. Itu semua terjadi di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer, hal yang tak pernah dirasakannya kala dia melatih Cardiff City.
Pada tahun 2014, Solskjaer ditunjuk melatih Cardiff yang sedang bertarung menjauh dari zona degradasi. Tapi dia hanya bertahan sebentar di sana karena performa Bluebirds tidak meningkat dan kemudian kembali ke Molde.
Lima tahun berlalu. Manajer asal Norwegia berusia 45 tahun itu mengakui bahwa dia belum siap melatih Cardiff saat itu. “Keputusannya saat itu tidak tepat, jujur saja. Tapi Anda hidup dan Anda belajar,” ucap Solskjaer di Goal.
“Saya belum siap untuk pertarungan itu (lari dari zona degradasi). Saya tidak berkata saya belum siap untuk Premier League. Itu berbeda. Saya tahu kultur dan identitas klub dan gaya mainnya, Tentu saja, Manchester United lebih cocok dengan saya ketimbang tim yang kesulitan di papan bawah klasemen.
Pengalaman melatih legenda United di medio 1996-2007 memang belum banyak. Tapi, karena Solskjaer memahami baik kultur United, maka proses adaptasinya tidak terlalu sulit.
“Lebih mudah di sini karena saya tahu apa DNA dan identitas dari Manchester United dan pemain seperti apa Manchester United. Ini soal identitas pemenang dan juga identitas keyakinan,” tambah Solskjaer.
“Kami ingin mengambil risiko. Kami selalu ingin bola kedua, ketiga, dan keempat karena begitulah cara kami melakukannya di Manchester United. Jika Anda tak bisa mengatasinya maka Anda berada di klub yang salah,” pungkasnya.
-
Juventus Sadar Akan Peforma PSG di Liga Champions
-
Inter Milan Tidak Takut Berhadapan Dengan Bayern Munchen dan Barcelona
-
Dortmund Kembali Bertemu Dengan Mantan Pemainnya di Liga Champions
-
Unai Emery Cetak Rekor Baru Bersama Villarreal
-
Komentar Bijak Andy Robertson Usai Dilempari Korek Oleh Fans Benfica