DBAsia News

Neymar Kehilangan Bonus Bulan Juli karena Mangkir Latihan dengan PSG

Neymar

DBasia.news –  Rumor hengkang Neymar ke Barcelona semakin santer terdengar di musim panas ini. Apalagi, Neymar mangkir latihan dengan Paris Saint-Germain (PSG).

Neymar tidak melapor kembali untuk berlatih dengan skuat tim asuhan Thomas Tuchel. PSG kecewa dengan sikap produk akademi Santos tersebut dan membuat pernyataan tegas sebelumnya.

“Hari Senin ini (waktu Prancis), 8 Juli, Neymar da Silva Santos Junior dipanggil untuk memulai aktivitas profesional kembali dengan Paris Saint-Germain,” demikian pernyataan di laman resmi PSG.

“Paris Saint-Germain mengetahui sang pemain, Neymar Junior, tidak muncul di waktu dan tempat yang sudah direncanakan oleh pihak klub. Paris Saint-Germain akan mempelajari situasi ini dan akan mengambil tindakan yang dibutuhkan sebagai konsekuensi.”

Leonardo, selaku Direktur Olahraga PSG, juga tidak menutup kemungkinan Neymar hengkang di musim panas ini selama ada tawaran dengan harga yang pas.

“Neymar dapat pergi meninggalkan PSG jika ada tawaran yang cocok untuk semuanya. Tapi, kami belum tahu jika ada klub yang ingin membelinya pada harga tersebut. PSG ingin mempertahankan pemain yang benar-benar ingin bertahan dan membangun suatu hal besar,” tutur Leonardo.

Akan tapi, transfer belum terealisasi dan Neymar masih jadi bagian klub yang sudah diperkuat dari 2017 itu. Barca setidaknya harus mendekati atau bahkan melebihi harga transfer 222 juta Neymar kala ia datang ke PSG dua tahun silam – rekor transfer dunia.

Selain itu, Neymar, karena absen latihan dan dianggap PSG berperilaku buruk, kehilangan bonus sebesar 375.000 euro atau sekira Rp 5 miliar bulan Juli ini. Menurut laporan dari Marca, ada klausul perilaku baik yang diterapkan PSG kepada seluruh pemain.

Kontrak semacam itu, yang juga diterapkan di akademi dan beberapa bagian lainnya, merupakan hal yang lumrah terjadi di Prancis karena klub-klub tak bisa mendenda pemain dari gaji mereka. Namun, mereka bisa menahan bonus mereka jika melanggar klausul perilaku baik.

Tentu saja, bagi pemain sekelas Neymar, pemotongan bonus sebesar Rp 5 miliar tidak berarti banyak. Namun, dari klausul itu terlihat bagaimana PSG dan klub-klub Prancis lainnya bersikap tegas, meskipun jika yang melanggar aturan itu pemain bintang.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?