DBasia.news – Kemenangan Real Madrid atas Barcelona pada semifinal Piala Super Spanyol dianggap berbau keberuntungan. Los Blancos dituding tampil bertahan.
Dalam laga yang berlangsung di King Fahd International Stadium, Kamis (13/1) dini hari WIB, Madrid mengalahkan Barcelona dengan skor 3-2. Kemenangan itu diraih lewat pertarungan sengit selama 120 menit.
Dua kali Madrid memimpin, dua kali pula Barcelona menyamakan kedudukan. Gol-gol Vinicius Junior (25′), Luuk de Jong (41′), Karim Benzema (72′) dan Ansu Fati (83′) menutup waktu normal dengan skor 2-2 dan memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Pada periode ini Madrid lebih unggul. Federico Valverde mencetak gol kemenangan pada menit ke-98 yang diawali serangan balik cepat.
Dari statistik pertandingan, Barcelona memang lebih unggul dalam hal penguasaan bola dan tembakan. Hal inilah yang membuat sejumlah pihak menilai kemenangan Madrid berbau keberuntungan.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti tentu tidak setuju dengan opini tersebut. Ia menilai dominasi penguasaan bola Barcelona merupakan bagian dari taktiknya.
“Saya tidak berpikir bahwa Barcelona mendominasi, karena saya pikir itu laga yang seimbang. Mereka menggunakan penguasaan bola dan kami menggunakan serangan balik,” kata Ancelotti usai laga.
“Fakta bahwa kami bertahan lebih dalam adalah agar kami dapat menggunakan serangan balik yang sangat efektif.”
Ancelotti tentu sudah mempelajari kekuatan Barcelona. Bersama Xavi Hernandez, Blaugrana memang coba kembali menerapkan gaya penguasaan bola untuk meraih kemenangan.
Ancelotti menilai taktik serangan balik sangat ampuh untuk meredam permainan Barcelona. Terbukti tiga gol tim asuhannya berawal dari skema tersebut.
“Menekan tinggi lebih sulit bagi kami karena gelandang yang kami miliki. Ini mungkin tidak menyenangkan secara estetika, tetapi kita bisa sukses dengan ini,” tambahnya.
“Kami menciptakan peluang berkualitas dan mencetak tiga gol berkualitas dalam pertandingan yang benar-benar seimbang.”