DBasia.news – Kedatangan Mauricio Pochettino dari Southampton pada 2014 mengangkat performa Tottenham Hotspur. Tidak hanya bermain bagus, Spurs juga bermain konsisten dan menembus empat besar Premier League – zona Champions League.
Bahkan di musim 2018/19 lalu, Pochettino berhasil mengantarkan Spurs sampai partai puncak Champions League. Sayangnya, The Lilywhites gagal merengkuh trofi si kuping besar, lantaran kandas atas lawannya dengan skor 0-2.
Kegagalan tersebut membuat pencapaian terbaik pelatih asal Argentina sampai saat ini hanya menjadi finalis saja (League Cup dan Champions League). Kendati begitu, legenda Spurs tak merasa bila Pochettino merupakan pelatih yang gagal hanya karena belum mendapatkan trofi.
Justru, King menilai apabila publik harus melihat perkembangan tim yang dibangun oleh pelatih berpaspor Argentina itu sejak dirinya menangani pada lima tahun lalu.
“Tidak, yang terpenting adalah perkembangan tim. Kita semua ingin memenangkan trofi, semua tim pun demikian, tapi itu bukan hal yang diberikan begitu saja. Sangat sulit dan tidak ada yang bisa mendapatkannya secara cuma-cuma,” ujar King dikutip dari Goal.
“Tim akan selalu mencoba untuk bersaing memenangkan apa pun. Tetapi, saya tidak berpikir Anda bisa menilai kesuksesan, hanya berdasarkan memenangkan trofi,” tutupnya.
Untuk tambahan informasi, terakhir kali Spurs merengkuh gelar juara terjadi di tahun 2008, yakni kala merengkuh gelar League Cup. Hal ini yang sepertinya membuat para supporter klub asal kota London Utara frustrasi.
-
Juventus Sadar Akan Peforma PSG di Liga Champions
-
Inter Milan Tidak Takut Berhadapan Dengan Bayern Munchen dan Barcelona
-
Dortmund Kembali Bertemu Dengan Mantan Pemainnya di Liga Champions
-
Unai Emery Cetak Rekor Baru Bersama Villarreal
-
Komentar Bijak Andy Robertson Usai Dilempari Korek Oleh Fans Benfica