DBasia.news – Jurgen Klopp, manajer Liverpool, sangat kesal dengan keputusan UEFA yang tidak memerhatikan kondisi pemain dengan jadwal mepet antara final Liga Champions dengan semifinal Nations League.
Liverpool dan Tottenham Hotspur, dua tim asal Inggris, akan saling bentrok di final Liga Champions 2018-19 yang berlangsung di Wanda Metropolitano, 2 Juni 2019 pukul 02.00 dini hari WIB.
Sementara semifinal Nations League mempertemukan Portugal kontra Swiss (6/6) pukul 01.45 dini hari WIB, serta Belanda melawan Inggris (7/6) pukul 01.45 dini hari WIB.
Baik pemain-pemain Liverpool atau Tottenham yang berstatus pemain timnas, secara tidak langsung hanya punya waktu empat-lima hari bersiap sebelum gabung timnas. Belum lagi mereka harus bepergian dan melakukan latihan kembali.
Klopp kesal dengan UEFA dan tidak habis pikir dengan keputusan mereka. Tanpa tedeng aling-aling, Klopp mengecam UEFA atas jadwal padat yang dianggapnya tidak bertanggung jawab dan memerhatikan kesehatan pemain.
“Kami telah memiliki banyak hari kosong di hari yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya sebagai manajer karena intensitas (musim ini) sangat tinggi. Musim ini kembali jadi sangat intens dan pada 1 Juni kami bermain di final Liga Champions dan 6 Juni ada turnamen hebat bernama Nations League,” tutur Klopp di Dailymail.
“Semuanya melihat saya ketika saya berkata itu bukan ide yang bagus dan sekarang, whoops, mengejutkan dua tim Inggris di final Liga Champions dan jika ada tim Belanda maka situasinya juga tidak membaik, hanya masalah untuk negara lainnya.”
“Jika kita tidak belajar bagaimana caranya menangani pemain dengan cara yang lebih baik, dengan mempertimbangkan kompetisi, maka ini jadi satu-satunya kans membunuh olahraga yang indah ini karena tanpa pemain sepak bola tidak bagus,” terang manajer asal Jerman.
Klopp bersikukuh kepada keputusannya mengenai Nations League yang disebut kompetisi paling tidak masuk akal. Dia juga tidak menyalahkan Gareth Southgate, pelatih timnas Inggris, jika pada akhirnya harus memasang rencana tambahan guna mengantisipasi anak-anak asuhnya yang dipanggil ke timnas.
“Sudah tentu bukan salah Gareth, tapi merencanakan sesuatu seperti ini dan terkejut dua tim top di final Liga Champions dan banyak pemain-pemain terlibat di Nations League, maka ada perencanaan yang menarik,” imbuh Klopp.
“Jika kami merencanakan seperti ini maka kami sepenuhnya terkejut jika ada pertandingan Premier League lainnya … Terima kasih Tuhan tidak ada laga lagi,” lanjutnya.
Tidak hanya Liverpool dan Tottenham yang akan bertempur di final Liga Champions, Arsenal dan Chelsea juga akan saling bentrok di Baku, Azerbaijan, untuk pertandingan final Liga Europa (30/5) pukul 02.00 dini hari WIB.
-
Juventus Sadar Akan Peforma PSG di Liga Champions
-
Inter Milan Tidak Takut Berhadapan Dengan Bayern Munchen dan Barcelona
-
Dortmund Kembali Bertemu Dengan Mantan Pemainnya di Liga Champions
-
Unai Emery Cetak Rekor Baru Bersama Villarreal
-
Komentar Bijak Andy Robertson Usai Dilempari Korek Oleh Fans Benfica