DBasia.news – Dua gol dari Alvaro Morata di putaran tiga Piala FA saat melawan Nottingham Forest di Stamford Bridge, Sabtu (5/1) malam WIB, meloloskan Chelsea ke putaran empat. Cesc Fabregas, gelandang Chelsea, juga bermain di laga itu dan mendapatkan tepukan tangan dari publik Stamford Bridge.
Aplaus dari fans itu bukan karena permainan bagus pemain berusia 31 tahun, melainkan sebagai bentuk apresiasi pada laga yang kemungkinan besar jadi pertandingan terakhir Fabregas bersama klub yang sudah dibelanya sejak tahun 2014.
“Cesc Fabregas akan menjadi pemain baru Monaco. Kesepakatan rampung dan tiga tahun kontrak,” ucap Fabrizio Romano, sosok yang dikenal sebagai pakar transfer sepak bola Eropa di @FabrizioRomano.
Fabregas diturunkan sebagai starter oleh Maurizio Sarri dan punya satu peluang mengakhiri perjalanannya dengan gol dari titik putih. Sayang, Luke Steele, kiper Nottingham, mengagalkannya.
Kala ditarik keluar di menit 85 dan digantikan dengan N’Golo Kante, Fabregas tak kuasa menahan air mata melihat seisi Stamford Bridge menepukinya sembari berdiri (standing ovation). Pelukannya dengan Sarri juga cukup mengharukan.
Kepergiannya ke AS Monaco tinggal menunggu waktu pengumuman kedua klub. Tapi, ada yang janggal dari komentar Fabregas usai laga berakhir.
“Kesempatan ini datang lebih baik melebihi saya. Saya tidak menyangka segala hal ini terjadi hari ini. Saya tak bisa mengatakan apapun untuk menghormati Chelsea, tapi semuanya tahu situasinya,” tutur Fabregas, dilansir dari Goal.
Dari ucapannya itu, ada dugaan Chelsea memang ‘mengusirnya’ keluar di saat sang pemain masih ingin bertahan di Stamford Bridge. Monaco barangkali mengajukan penawaran yang tidak dapat ditolak oleh The Blues.
Apapun itu, mulut Fabregas tertutup rapat di balik fakta kepergiannya. Fabregas pergi dengan status pemain idola fans Chelsea melalui raihan dua titel Premier League, satu Piala FA dan Piala Liga. Dia juga sudah tampil 198 kali dengan detail: 22 gol dan 57 assists.
Kariernya semakin lengkap karena Fabregas juga menjadi saksi hidup, pelaku utama kesuksesan timnas Spanyol menyabet Piala Eropa 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010 – dikenal dengan era keemasan La Furia Roja.
“Waktu berlalu cepat. Terasa seperti pekan lalu saya baru memulai karier profesional, dan sekarang sudah berlalu lebih dari 15 tahun. Bagi pemain-pemain muda, sedikit saran: nikmati tiap detiknya,” imbuh Fabregas.
“Anda harus siap setiap tiga hari sekali, hidup dengan kritikan, dengan semua orang berkata kepada Anda betapa bagusnya Anda, hidup dengan situasi naik dan turun, tapi waktu benar-benar cepat berlalu,” urainya.
-
Juventus Sadar Akan Peforma PSG di Liga Champions
-
Inter Milan Tidak Takut Berhadapan Dengan Bayern Munchen dan Barcelona
-
Dortmund Kembali Bertemu Dengan Mantan Pemainnya di Liga Champions
-
Unai Emery Cetak Rekor Baru Bersama Villarreal
-
Komentar Bijak Andy Robertson Usai Dilempari Korek Oleh Fans Benfica