DBAsia News

Frenkie de Jong Jadi Bos Lini Tengah Ajax saat Melawan Juventus

Frenkie de Jong


DBasia.news –  Gelandang Ajax Amsterdam, Frenkie de Jong, tampil gemilang kala menahan imbang salah satu tim favorit juara Liga Champions, Juventus, pada leg satu perempat final Liga Champions di Johan Cruyff Arena yang berakhir imbang 1-1.

De Jong, 21 tahun, memperlihatkan alasan mengapa Barcelona rela merogoh kocek hingga 86 juta euro untuk merekrutnya dari Ajax. Gelandang berpaspor Belanda itu menjadi bos lini tengah Ajax melawan trio gelandang Juventus: Blaise Matuidi, Miralem Pjanic, dan Rodrigo Bentancur.

Keberhasilan Ajax mendominasi penguasaan bola 61 berbanding 39 persen tidak lepas dari peran De Jong di lini tengah. De Jong menjadi metronom permainan Ajax dari kedalaman (area bertahan Ajax), lini tengah permainan, hingga di sepertiga pertahanan Juventus.

Massimiliano Allegri, pelatih Juventus, sampai dibuat kagum dengan penampilan De Jong yang menurutnya sulit dihentikan. Bahkan Allegri mengakui telah menyiapkan rencana khusus untuk menghentikan De Jong, dengan memberi instruksi khusus kepada Bentancur – dan rencananya tidak berjalan sesuai kehendaknya.

“De Jong sumber utama kekuatan dari permainan mereka (Ajax). Kami coba mengontrolnya dengan (Rodrigo) Bentancur di tahapan awal, tapi ketika dia memahaminya, dia bergerak lebih dalam, dan penyerang-penyerang harus bekerja keras melaluinya. Dia bermain dengan sangat baik,” tutur Allegri, dikutip dari Dailymail.

De Jong menorehkan rekor yang pernah dicatatkan gelandang Barcelona, Sergio Busquets, kala melawan Inter Milan pada tahun 2010. Busquets, yang menjadi rekan setim De Jong musim depan, terlibat dalam 117 pergerakan.

Catatan itu menyamai rekor Busquets di tahun 2010. Melalui data yang ditambahkan oleh Marca, De Jong melakukan 98 operan, 90 di antaranya sukses mencapai target, dan 54 operan terjadi di pertahanan lawan. Persentase kesuksesannya mencapai 90 persen.

Statistik itu sangat Barcelona sekali. Blaugrana bisa jadi menemukan Xavi Hernandez baru dalam diri Frenkie de Jong. Bahkan, produk akademi Ajax juga memiliki kemampuan tambahan dalam bertahan melalui 17 kali merebut bola saat melawan Juve dan melakukan satu pelanggaran.

Tidak banyak yang mengapresiasi kualitas De Jong dalam perannya sebagai pengatur tempo bermain di lini tengah. De Jong tidak sering mencetak gol layaknya Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, tapi tanpanya, lini tengah Ajax dan timnas Belanda tidak akan sebagus sekarang ini.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?