DBAsia News

Cedera Parah, Giorgio Chiellini Absen Panjang Bela Juventus

Giorgio Chiellini

DBasia.news –  Kapten sekaligus bek andalan Juventus, Giorgio Chiellini, cedera parah. Cederanya Chiellini membuka kans Matthijs de Ligt bermain menggantikannya.

Giorgio Chiellini merupakan pemimpin di lini belakang Juventus. Meski sudah berusia 35 tahun, namun Chiellini masih menjadi pemain utama.

Akan tetapi, Juventus tidak bisa memainkan Chiellini beberapa bulan karena cedera ligamen. Bahkan, media-media di Italia memprediksi pemain tim nasional Italia itu harus menepi selama enam bulan.

“Selama sesi latihan hari ini, Chiellini mengalami distorsi pada lutut kanan dan ligamen anterior. Tes Diagnostik yang dilakukan di JMedical menunjukkan dia mengalami lesi ligamen anterior,” ungkap Juventus dalam laman resmi.

Juventus langsung mengambil tindakan cepat agar Chiellini bisa segera pulih. “Diperlukan operasi dalam beberapa hari mendatang,” sambung Bianconeri.

Giorgio Chiellini memang kerap mengalami cedera. Pada 2019 saja, sang pemain sudah tiga kali masuk ruang perawatan. Cedera terakhir menerpa bagian betis Chiellini. Saat itu, dia absen pada empat laga.

Mengingat peran sentral Chiellini di lini belakang, kini Maurizio Sarri perlu memutar otak. Sebab, Chiellini adalah pemegang tongkat komando bagi bek lainnya. Selain itu, Chiellini juga kerap mencetak gol.

Meski demikian, Juventus sudah punya beberapa pengganti untuk sang kapten. Satu nama yang patut dikedepankan adalah Matthijs de Ligt.

Pemain berusia 20 tahun itu baru datang pada musim panas 2019. De Ligt tiba dengan rekam jejak impresif di Ajax Amsterdam.

Namun, pada laga perdana melawan Parma, Matthijs de Ligt tidak mendapatkan kesempatan bermain. Sarri memutuskan, teman duet Chiellini adalah Leonardo Bonucci.

Walhasil, kesempatan emas tersebut pantang disia-siakan De Ligt. Sang pemain perlu tampil maksimal dan membuktikan Juventus tidak salah membelinya dengan harga selangit.

Selain De Ligt, Juventus juga masih punya beberapa bek tengah yakni Daniele Rugani dan Merih Demiral.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?