DBAsia News

Boca Juniors Bidik Mauro Icardi

Mauro Icardi

DBasia.news –  Klub Argentina, Boca Juniors, berambisi besar setelah merekrut Daniele De Rossi. Tak puas dengan De Rossi, Boca kabarnya juga menginginkan pemain Inter Milan, Mauro Icardi.

Presiden Boca, Daniel Angelici, mengonfirmasi niatan timnya untuk merekrut striker yang memang berdarah Argentina itu. Melalui Nicolas Burdisso, Direktur Olahraga Boca dan eks bek Inter, Boca telah berbicara kepada Inter mengenai situasi Icardi.

“Saya tahu Burdisso telah berbicara kepada (Javier, Wakil Presiden Inter) Zanetto dan bertanya mengenai situasi Icardi. Itu pantas ditanya, lagipula bertanya itu gratis,” ungkap Angelici ketika berbicara kepada Radio Cooperativa.

Nasib Icardi memang tengah menjadi topik utama di kalangan Inter saat ini. Mantan pemain Sampdoria sudah ‘dibekukan’ dari skuat oleh Antonio Conte, pelatih Inter, Beppe Marotta (CEO Inter), dan Presiden Inter, Steven Zhang.

Sejak saat itu, pemain berusia 26 tahun diisukan dengan sejumlah klub seperti Napoli, AS Roma, Juventus, dan Paris Saint-Germain (PSG). Tapi sampai saat ini, tidak ada tawaran kongkrit yang datang untuk merekrut Icardi.

Jika ada sebuah keajaiban dan Boca berhasil merekrut Icardi, maka dia akan kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan De Rossi, legenda AS Roma, plus mantan rekan setimnya di timnas Argentina, Carlos Tevez. De Rossi, 36 tahun, membuat keputusan mengejutkan menghabiskan karier di Argentina.

Ketika pesepakbola lainnya yang sudah berada di ujung karier memilih bermain di China atau Amerika Serikat, De Rossi justru anti-mainstream memilih Boca. Alasannya, karena suporter yang fanatik.

“Akhir-akhir ini saya merasa ingin berada di dalam stadion ini, untuk mengetahui secara mendalam apa artinya,” tutur De Rossi.

“Sambutan di bandara sangat luar biasa. Saya tidak bisa cukup berterima kasih selain melakukan pekerjaan saya seserius mungkin. Saya harus serius agar bisa menunjukkan bahwa kita semua telah membuat keputusan baik.”

“Berusia 36 tahun dan mengubah segalanya sekaligus adalah sesuatu yang bisa menakutkan saya, tapi tempat ini merangsang saya, dan Nicolas adalah jaminan saya,” tambah dia.

“Saya butuh orang serius, dengan struktur yang mirip dengan Eropa, dan apa yang sudah saya lihat di sini adalah tempat ini cocok untuk bekerja.”

“Saya bertanya kepada diri sendiri berkali-kali. Saya hidup 20 tahun lamanya di negara di mana sepakbola hidup selama 24 jam sehari.”

“Saya bisa memilih tempat yang jauh lebih tenang untuk bersantai, tapi saya hanya tahu satu hal: keseriusan, dan kemudian saya memilih datang ke tempat yang punya suporter paling gila di sepakbola,” pungkas De Rossi.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?