DBasia.news – Musim 2018-19 sama sekali tidak dapat dikenang sebagai musim terbaik (bahkan terburuk) oleh Real Madrid. Sementara itu rival bebuyutan mereka, Barcelona, masih bisa mengingat perjalanan musim ini meski gagal di Liga Champions.
Barcelona menunjukkan kedigdayaan sepanjang musim 2018-2019. Lionel Messi dan kawan-kawan tampil impresif baik di LaLiga, Copa del Rey, maupun Liga Champions sebelum disingkirkan Liverpool.
Apalagi di LaLiga, Barcelona seolah tidak terbendung. Bahkan, Blaugrana telah memastikan trofi LaLiga sejak 28 April 2019 setelah mengalahkan Levante.
Di sisi lain, Real Madrid justru hancur lebur. Diawali dengan pembukaan musim yang kacau balau, hingga masalah internal yang menerpa membuat Los Merengues tak bersaing memperebutkan apa pun.
Bahkan, pergantian pelatih tidak memengaruhi musim Real Madrid. Setidaknya ada tiga nama yang duduk di kursi pelatih mereka musim ini, Julen Lopetegui, Santiago Solari, hingga Zinedine Zidane.
Menariknya, meski Zinedine Zidane telah kembali ke Santiago Bernabeu, tidak ada perubahan masif dari performa Real Madrid. Terbaru, mereka takluk 1-3 dari Real Sociedad.
Artinya, kini Real Madrid mengumpulkan nilai 68 dari 37 pertandingan. Jumlah itu berselisih 18 angka dari Barcelona yang telah keluar sebagai juara.
Di sini, Barcelona akan menjadi pihak yang tertawa puas. Hal itu karena mereka berpeluang mencatat rekor keunggulan poin terbanyak sepanjang sejarah LaLiga atas Real Madrid.
Sebelumnya, Barcelona paling banyak unggul 17 poin dari Real Madrid pada klasemen akhir LaLiga dalam dua kesempatan. Pertama pada musim 1984-1985, lalu pada 2017-2018.
-
Juventus Sadar Akan Peforma PSG di Liga Champions
-
Inter Milan Tidak Takut Berhadapan Dengan Bayern Munchen dan Barcelona
-
Dortmund Kembali Bertemu Dengan Mantan Pemainnya di Liga Champions
-
Unai Emery Cetak Rekor Baru Bersama Villarreal
-
Komentar Bijak Andy Robertson Usai Dilempari Korek Oleh Fans Benfica