Basia.news – Perjalanan Ajax Amsterdam di Liga Champions musim ini sangat fantastis. Memulai dari fase Putaran Kedua Kualifikasi, Si Anak-anak Dewa – julukan Ajax – kini mencapai semifinal.
Ajax menyingkirkan juara bertahan tiga kali beruntun, Real Madrid, serta Juventus yang diperkuat megabintang, Cristiano Ronaldo, dalam perjalanan menuju semifinal yang terakhir dicapai pada tahun 1997. Kans mereka meraih trofi Liga Champions cukup besar.
Bukan hanya berpotensi meraih titel Liga Champions kelima dalam sejarah klub, Ajax juga dapat mengakhiri musim dengan raihan treble karena masih bertarung merebutkan titel Eredivisi dan Piala KNVB. Terakhir, Ajax meraih treble pada 1972, ketika Johan Cruyff masih bermain di sana.
Pencapaian besar Ajax musim ini tidak lepas dari ketekunan klub melanjutkan filosofi dan tradisi dalam mengembangkan pemain muda, memberikan produk akademi kesempatan bersinar di tim utama dan mengombinasikannya dengan pemain-pemain senior berpengalaman.
Kedatangan Daley Blind, Dusan Tadic, dan Klaas-Jan Huntelaar, memberikan pengalaman bagi pemuda-pemuda berbakat seperti David Neres, Matthijs de Ligt, Frenkie de Jong, dan Donny van de Beek. Semua diracik sempurna oleh Erik ten Hag, pelatih Ajax.
Semakin meningkat pencapaian Ajax musim ini semakin tinggi juga minat klub-klub Eropa kepada pemain dalam skuat tim musim ini. Harga awal susunan pemain awal Ajax boleh jadi hanya 50 juta euro, kini, mereka bisa mendapatkan kurang lebihnya 300 juta euro jika menjual pemain-pemain berbakat mereka.
De Jong misalnya. Gelandang berusia 21 tahun sudah akan menjadi milik Barcelona musim depan karena ia telah dibeli Januari lalu sebesar 75 juta euro, plus 11 juta euro dari variabel lainnya. Barca melihatnya sebagai kombinasi Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets.
“Dia akan menjadi bagian kunci (Barcelona). Cruyff memulai jalan yang sekarang diikuti De Jong. Kedatangannya menambah talenta, jiwa muda, dan gaya main di tim kami,” ucap Josep Maria Bartomeu, Presiden Barca.
De Jong yang dapat bermain di tiga posisi lini tengah itu baru permulaan. Beberapa nama lain yang saat ini membuat Marc Overmars, Direktur Olahraga Ajax, pusing karena banyaknya penawaran yang datang adalah: De Ligt, Andre Onana, Noussair Mazraoui, Nicolas Tagliafico, David Neres, Tadic, Van de Beek, dan Hakim Ziyech.
De Ligt, Neres, dan Ziyech paling mencuri perhatian karena usia yang masih relatif muda dan bisa jadi investasi untuk masa depan yang cerah. De Ligt, 19 tahun, berposisi sebagai bek tengah dan diburu klub-klub besar Eropa.
Belum genap berumur 20 tahun De Ligt sudah menjadi kapten Ajax dan mengemas 15 caps, serta satu gol, untuk timnas Belanda. Banderolnya sendiri sudah bisa melebihi harga 80 juta euro De Jong dan berpotensi melalui rekor kompatriotnya, Virgil van Dijk, sebagai bek termahal dunia.
Sistem jual-beli dalam kebijakan transfer Ajax memang sudah bukan hal yang baru lagi. Mereka sadar sulit mempertahankan bintang-bintang muda andalan tim jika sudah tawaran datang dari klub sekaliber Real Madrid, Barcelona, Bayern Munchen, dan Liverpool.
Overmars tentunya memikirkan dengan matang-matang siapa yang akan dijual di musim panas mendatang. Bahkan, Overmars sudah menyiapkan masa depan dengan merekrut Razvan Marin, Kik Pierie, dan mengincar wonderkid Norwegia milik Real Madrid, Martin Odegaard.