DBAsia News

Wenger Tegaskan Tak Pernah Jalin Komunikasi dengan PSG

Arsene Wenger

IDNGoal.news, LONDON – Arsene Wenger coba mengomentari rumor dirinya bakal hengkang untuk mengisi posisi Direktur Teknik di Paris Saint-Germain (PSG) dalam waktu dekat ini. Wenger menegaskan bahwa dirinya belum menjalin komunikasi apapun dengan klub tajir asal Prancis tersebut.

Sebagaimana diketahui, Wenger memang sudah memutuskan untuk menyudahi kiprahnya sebagai manajer Arsenal yang sudah bertahan selama 22 tahun. Pada dasarnya, Wenger sendiri memang memiliki jasa yang sungguh besar terhadap kelangsungan hidup Arsenal.

Tak hanya mampu membawa klub asal London Utara tersebut meraih banyak gelar, Wenger juga mampu menyelamatkan Arsenal dari kebangkrutan ketika memutuskan membangung stadion baru, yakni Emirates Stadium.

Akan tetapi, sejumlah hasil minor yang didapat Arsenal dalam kurun waktu beberapa musim terakhir membuat Wenger pun harus menyerah. Ia memutuskan untuk menyudahi kisahnya di Arsenal terhitung mulai akhir musim ini.

Meski begitu, nama Wenger nyatanya tetap harum untuk sejumlah klub elite Eropa. Bahkan beberapa hari belakangan muncul rumor bahwa PSG telah menawari posisi Direktur Teknik kepada pria berusia 68 tahun tersebut.

Akan tetapi dengan tegas Wenger membantah segala rumor yang mengatakan dirinya bakal ‘mudik’ ke Prancis dan menerima pekerjaan di PSG. Meski Wenger mengakui bahwa dirinyalah yang menyarankan agar para investor menanamkan modalnya ke PSG beberapa tahun silam.

“Saya tidak memiliki kontak dengan PSG dalam waktu dekat ini. Saya katakan hal ini dengan jujur kepada Anda (wartawan). Akan tetapi, saya selalu dengan mereka yang bertanggung jawab di PSG,” ungkap Wenger, seperti dilaporkan oleh BBC Sport, Sabtu (19/5/2018).

“Ya, memang saya yang menyarankan mereka untuk membeli PSG. Pasalnya saya benar-benar merasa sangat yakin ada banyak hal hebat yang bisa dilakukan di kota yang mencintai sepakbola seperti Paris,” sambungnya.

“PSG baru saja meraih empat trofi nasional di Prancis dan tentu saja itu tidak cukup. Tapi, Anda tidak bisa membangun klub dengan ide bahwa jika tidak menjadi juara Liga Champions adalah kegagalan,” tutup pria berjuluk The Professor tersebut.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?