DBasia.news – Muncul lagi dua nama dari Exco (Eksekutif) PSSI yang diduga terlibat isu pengaturan skor. Keduanya adalah Johan Lin Eng dan Papat Yunisal. Kabar itu semakin menambah panjang catatan kelam sepak bola Indonesia.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara, Budi Sarwono dan manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani menyebut nama keduanya dalam acara Mata Najwa “PSSI Bisa Apa? (Jilid II)”. Keduanya diklaim menerima dan meminta sejumlah uang.
Untuk itu, PSSI akan segera melakukan investigasi. Jika terbukti bersalah, keduanya akan dihukum sesuai kaidah atau statuta PSSI dalam ranah sepak bola. Namun, jika ada unsur melanggar hukum negara, Kepolisian juga bisa memberikan hukuman.
Papat Yunisal
“(Kasus ini) penting untuk dituntaskan prosesnya nanti di Komdis PSSI. Dan atas inisiatif sinergi antara PSSI dengan kepolisian. Pentingnya agar semua orang dilindungi haknya, ” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Joko Driyono.
“Apakah itu benar, apakah tuduhan itu perlu dibuktikan dan kurang berdasar. Kita harus menghormati semua proses. Kita mencoba memberikan pesan, bahwa setiap orang diproteksi integritasnya,” tambahnya
Sebelumnya, anggota Exco PSSI, Hidayat, mengundurkan diri dari jabatannya, usai namanya disebut terlibat dugaan pengaturan skor, Namanya disebut oleh manajer Madura FC, Januar Herwanto.
Ia pun dihukum Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tidak boleh beraktifitas dalam dunia sepak bola Indonesia selama tiga tahun, dua tahun dilarang masuk stadion, dan denda Rp 150 juta.