DBasia.news – PSS Sleman dikenal sebagai tim yang memiliki suporter atraktif, kreatif, dan fanatik. Ada Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS).
Mantan manajer PSS Sleman di era 2000-an, Hendrikus Mulyono pun memberikan pesan penting. Antusias suporter yang selalu memenuhi stadion ketika PSS bertanding menurutnya menjadi salah satu potensi yang dimiliki sebuah tim untuk menjalani ketatnya kompetisi. Finansial tim pun bisa bertambah, alias untung.
“Sigle seater harus dipasang di Maguwoharjo (stadion) dan kapasitas stadion ditambah. Karena pertandingan Liga 1 pastinya akan menyedot animo penonton yang lebih besar, imbasnya pemasukan dari penjualan tiket akan meningkat,” ujarnya.
“Harga tiket saya rasa harus dinaikkan. Saya yakin masyarakat Sleman tidak akan protes asalkan manajemen bisa terbuka uangnya untuk apa saja,” imbuh pria dengan sapaan Mbah Mul ini.
Sedangkan untuk sponsor, pria yang menjabat manajer pada periode 2004-2008 ini menilai tim berjuluk Super Elang Jawa itu tidak akan mengalami kesulitan. Menurutnya animo penonton di Stadion Maguwoharjo menjadi salah daya tarik bagi investor.
“Suporter PSS luar biasa, ada BCS (Brigata Curva Sud) dan juga Slemania. Mereka sangat luar biasa dan tertib di dalam stadion, seharusnya mudah mencari sponsor untuk PSS. Harapan saya manajemen benar-benar serius kedepan,” tutupnya.
PSS berhasil meraih tiket promosi ke Liga 1 2019 setelah masuk final Liga 2 2018. Di partai puncak, PSS Sleman mengalahkan Semen Padang dengan skor 2-0 di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor. Sehingga gelar juara didapatkan.
