DBasia.news – Reputasi Bundesliga, Jerman, sebagai liga terbaik bagi pemain-pemain muda berbakat yang ingin mencari pengalaman sudah terkenal seantero Eropa dan dunia. Persaingan di dalamnya memang monoton dengan dominasi kekuatan Bayern Munchen yang selalu jadi juara selama lima-enam musim terakhir.
Akan tapi, selalu ada sisi menarik jika memerhatikan tiap-tiap pemain di dalam kontestan Bundesliga. Pemain muda berbakat yang mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan bermain di Premier League, bisa saja menjadi hebat karena sering bermain di Bundesliga. Contoh itu bisa dilihat pada diri Jadon Sancho, gelandang serang muda Inggris berusia 18 tahun yang tengah bersinar dengan Borussia Dortmund.
Di Stuttgart pun demikian. Dari juara Piala Dunia 2018, Benjamin Pavard, hingga gelandang jangkar tangguh asal Argentina, Santiago Ascacibar, VfB Stuttgart dipenuhi talenta-talenta muda berbakat dunia yang dapat menjadi bintang di masa depan.
Klub yang sudah lima kali menjuarai Bundesliga juga menjadi surga bagi talenta-talenta muda berbakat dunia. Jika memang mereka memenuhi kriteria yang diinginkan pelatih, maka mereka akan bermain di tim utama dengan reguler.
Pemain muda itu tidak terbatas hanya dari pemain yang datang dari klub lain, namun juga berasal dari akademi, seperti yang populer: Thomas Hitzlsperger, Timo Werner, dan Joshua Kimmich.
Keberhasilan Pavard meraih titel Piala Dunia 2018 dengan timnas Prancis juga semakin menahbiskan status Stuttgart di mata dunia, sebagai klub yang tepat bagi pemain muda yang ingin berkembang.
“Para pemain muda dari seluruh dunia mulai melihat Stuttgart sebagai lokasi utama untuk mengembangkan perubahan besar dalam karier profesional mereka,” bunyi artikel di dalam laman resmi Bundesliga soal Stuttgart.
Saat ini, ada empat pemain muda yang sedang digembleng di Stuttgart asuhan Tayfun Korkut. Siapa saja?
- Benjamin Pavard (22 Tahun)
Seluruh posisi di lini belakang dapat diperankan oleh Benjamin Pavard: bek kanan, bek kiri, dan bek tengah. Gol indahnya di Piala Dunia 2018 dan kesuksesan membawa negaranya juara dua kali semakin mengharumkan namanya di Eropa.
Pavard sempat diincar oleh Bayern Munchen di bursa transfer musim panas ini. Pemain kelahiran Maubeuge, 28 Maret 1996 datang ke Stuttgart dari Lille pada 2016. Selama dua tahun dia berkembang pesat.
Sosok yang sangat berharga besar mengangkat kariernya di Stuttgart adalah Hitzpelger. Kesulitan bermain di Lille sebelumnya, Hitzpelger merekomendasikan langsung Pavard ke Stuttgart dan di sana kariernya berkembang pesat. Pavard berandil besar membawa Stuttgart promosi ke Bundesliga setelah menjuarai 2. Bundesliga.
- Santiago Ascacibar (21 Tahun)
“Sudah sedari laga pertama, Santi menjadi elemen penting dalam skuat kami. Dia memiliki kemampuan yang luar biasa hebat dari keinginan untuk tampil baik dan menjawab tantangan. Sebagai tambahannya, dia benar-benar pemain tim (mementingkan kolektivitas).”
Michael Reschke, Direktur Olahraga Stuttgart, berperan penting membawa Santiago Ascacibar dari Estudiantes tahun lalu. Baru setahun bersama Stuttgart, Ascacibar sudah dibandingkan dengan pendahulunya di timnas Argentina, Javier Mascherano.
Gaya mainnya memang tidak jauh berbeda. Ascacibar petarung yang memberikan proteksi pada lini belakang dengan gaya klasik gelandang bertahan: perebut bola ulung, kerap melakukan tekel, dan gigih merebutkan bola. Bermain di klub besar tampak tinggal menunggu waktu bagi Ascacibar.
- Pablo Maffeo (21 Tahun)
Tampil gemilang selama dua tahun terakhir ketika dipinjamkan Manchester City ke Girona, Pablo Maffeo tak punya kesempatan bertarung merebutkan posisi utama di Man City hingga ia dijual ke Stuttgart di musim panas ini.
Anggota timnas Spanyol U-21 langsung memperlihatkan talentanya di Jerman. Terinspirasi dengan kesuksesan Pavard, Maffeo juga bermain baik sebagai full-back. Ia tanpa ragu ke Stuttgart setelah mendapatkan rekomendasi langsung dari Pep Guardiola, manajer Man City yang pernah melatih Bayern.
- Nicolas Gonzalez (20 Tahun)
Jangan pernah menyerah mengejar impian, Anda tidak akan pernah tahu apa yang bisa terjadi di masa depan. Nicolas Gonzalez contohnya. Ia tadinya hanya memainkan Mario Gomez di PlayStation dan kini, Gonzalez ada di tim yang sama dengan striker berusia 33 tahun.
Tidak butuh waktu lama bagi Korkut memercayainya bermain reguler di lini depan Stuttgart. Eks pemain Argentinos Juniors mencetak tujuh gol dari 24 laga dengan mantan klubnya tersebut musim lalu.
Performa Gonzalez juga enak disaksikan dalam sebuah pertandingan. Reschker memprediksi pemain kelahiran Escobar, 6 April 1998 itu akan menjadi bintang masa depan Stuttgart.
-
Jadon Sancho Tidak Pantas Berada di Timnas Inggris
-
Jadon Sancho Terancam Gagal Reuni dengan Sang Mantan, Manchester City
-
Terungkap, MU Juga Bidik Pemain Lain di Dortmund Selain Jadon Sancho
-
Kapten Borussia Dortmund Senang Manchester United Gagal Datangkan Jadon Sancho
-
Sulit Boyong Jadon Sancho, Manchester United Buru Ivan Perisic