DBAsia News

Roberto Martinez Nilai Romelu Lukaku Bosan di Manchester United

Romelu Lukaku

DBasia.news –  Roberto Martinez, pelatih timnas Belgia, ikut senang melihat Romelu Lukaku bahagia di Inter Milan. Martinez menilai Lukaku bosan bermain di Manchester United

Berbeda dari hujan kritikan, tekanan, dan sorotan besar ketika memperkuat Manchester United, Lukaku tampak lebih rileks dengan Nerazzurri dan ia langsung mencetak gol di laga debut Serie A ketika Inter menang telak 4-0 atas Lecce, Selasa (27/8) dini hari WIB.

Lukaku pindah dari Man United ke Inter dengan banderol 80 juta euro yang dibayarkan selama lima tahun ke depan alias cicil. Martinez senang Lukaku pindah seraya berharap ia menemukan performa terbaiknya lagi. Membaiknya performa pemain berusia 26 tahun bisa berdampak baik bagi timnas.

“Romelu butuh tantangan baru. Terkadang, Anda bosan di satu klub,” ucap Martinez, sebagaimana dilansir dari Manchester Evening News.

“Bekerja dengan (Antonio, pelatih Inter) Conte akan menyenangkan buatnya dan proyek Inter, yang mengincar trofi, menarik baginya. Saya melihat Lukaku tersenyum lagi dan ini membuat saya bahagia,” lanjut eks manajer Everton itu.

Klimaks dari kesabaran Lukaku sudah muncul sejak ia jarang bermain musim lalu di bawah asuhan Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer. Alhasil, penampilannya inkonsisten dan ia memutuskan hengkang.

Beberapa waktu lalu, Lukaku mengeluarkan unek-uneknya semasa membela Man United yang dianggapnya tidak memberikan pembelaan kala spekulasi transfer muncul.

“Mereka selalu mencari kambing hitam. Itu adalah Paul Pogba, saya, atau Alexis Sanchez. Selalu saja tiga di antara itu,” jelas Lukaku kepada LightHarted Podcast.

“Saya menilai, ada banyak hal yang sudah dikatakan dan saya tidak merasa mendapat perlindungan. Ada banyak rumor saya akan pergi ke sana, mereka tidak menginginkan Lukaku, dan tidak ada satu pun pihak Man United yang mengentikannya.”

“Itu terjadi selama tiga hingga empat pekan. Saya menunggu seseorang untuk menghentikannya, namun tidak ada yang terjadi.”

“Selalu hanya soal dia harus pergi dan tidak layak berada di sini. Kalau sudah begitu, saya akan pergi. Berjuang merebut satu posisi adalah suatu hal, namun berada di tempat yang membuat Anda merasa dibutuhkan juga hal lainnya,” tambah Lukaku.

“Jika bahagia, Anda akan menemukan caranya. Tidak peduli Anda berada di bangku cadangan atau starting line-up.”

“Sayangnya, tidak ada satu pun yang mengatakan hal itu. Jadi, saya menghabiskan dua hingga tiga pekan untuk menganalisis.”

“Siapa yang membocorkannya? Bukan saya, bukan pula agen saya. Saya mengatakan pada mereka, tidak baik bertahan di tempat di mana saya tidak diinginkan,” pungkas dia.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?