DBasia.news – 18 Klub Liga 1 2018 menuntut PSSI dan operator PT Liga Indonesia Baru untuk dengan mewajibkan setiap klub tuan rumah untuk menyediakan kuota tiket bagi suporter tim tamu untuk hadir di stadion. PSSI pun terima tuntutan tersebut.
Sebagai induk organisasi sepak bola di Tanah Air, PSSI pun terbuka dengan tuntutan itu, seperti ikrar yang berbunyi, “Rivalitas Tanpa Membunuh, Selamatkan Sepak Bola Kita” yang diusung para wakil klub tersebut.
“Kami akan membahasnya secara lebih lanjut, tentu dengan bekerja sama dengan negara, mungkin dengan kementerian maupun pihak kepolisian,” tutur Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto setelah laga amal antara Arema FC melawan Madura United, Sabtu lalu.
Perwujudan pertama jika tuntutan itu dikabulkan, tentu dengan sedikit merubah isi dari Pasal 45 ayat ke-6 pada Regulasi Liga 1 musim depan. Pada pasal itu disebutkan, klub tuan rumah harus menyediakan minimal 5 persen kuota tiket untuk suporter tim tamu.
Liga 1
Namun, penggalan kalimat berikutnya masih menjadi celah, lantaran pemberian kuota tiket tersebut harus atas pertimbangan dari pihak keamanan.
“Perwujudan aturan FIFA itu mungkin dengan biaya yang lebih besar (untuk menjamin keamanan), tapi bisa meminimalisir angka kekerasan. Mungkin musim depan ada suporter Persib dengan Persija, maupun Arema dengan Persebaya untuk beradu kreatifitas di stadion,” sambungnya.
Pandangan dengan keharusan bertemunya dua suporter itu pun diyakini sebagai solusi yang tepat, meski dengan pertaruhan sangat tinggi dari aspek keamanan.
“Karena tidak terwujud, maka pelarian mereka akhirnya berbentuk aksi kekerasan di luar stadion,” tutupnya.