DBasia.news – Kegagalan Chelsea meraih trofi Piala Liga membuat Chelsea berada dalam krisis yang besar. Gelombang yang mendesak Maurizio Sarri untuk mundur juga semakin besar karena rentetan hasil negatif yang mereka raih. Selain masalah tersebut, isu keretakan internal akibat kepemimpinan Sarri juga berhembus sebagai buntut dari insiden antara mantan manajer Napoli tersbut dengan penjaga gawang Kepa Arizzabalaga yang menolak untuk diganti saat laga Final Piala Liga kontra Manchester City. Tengah pekan ini Sarri akan kembali mendapat ujian berat saat Chelsea dijadwalkan untuk menjamu Tottenham Hotspur di Stamford Bridge.
Secara 2 musim beruntun, Chelsea berturut-turut mengalami masalah performa yang membuat mereka gagal bersaing untuk meraih titel. Musim lalu Chelsea gagal saat ditangani Antonio Conte yang menurut beberapa pihak sudah terbaca taktiknya sementara musim ini giliran Maurizio Sarri yang harus senasib dengan Conte. Laga melawan Tottenham nanti bahkan bisa jadi laga pamungkas Sarri bersama The Blues jika kembali menuai hasil negatif.
Di awal musim perjalanan Chelsea dibawah Sarri memang sempat berjalan mulus dengan Eden Hazard dkk mampu bersaing untuk memperebutkan puncak klasemen namun sayang hal tersebut tak berlangsung lama. Pasca hasil memuaskan tersebut, Chelsea kerap tampil dibawah standard dan posisi mereka terpaksa terjun bebas ke papan atas. Hingga pekan 27 ini Chelsea hanya mampu duduk di posisi 6 klasemen sementara dengan memainkan satu laga lebih sedikit dari Arsenal maupun Manchester United. Dengan demikian maka target objektif Chelsea untuk musim ini tentu hanya untuk memastikan The Blues mampu meraih tiket ke Liga Champions musim depan.
Target tersebut tentu masih sangat bisa untuk dipenuhi oleh Sarri musim ini namun rasanya akan sulit terwujud jika saja mereka masih tampil inkonsisten. Dalam beberapa laga, Chelsea kerapkali kalah dalam duel lini tengah, terutama ketika menghadapi tim besar seperti Manchester United dan Manchester City. Otomatis sorotan akan banyak tertuju kepada sosok Jorginho, Ross Barkley serta Matteo Kovacic yang memang musim ini kerap kali tampil buruk. Mungkin hanya N’Golo Kante dari semua dereta gelandang Chelsea yang bisa dibilang tampil memuaskan. Meghadapi Spurs yang memiliki salah satu deretan gelandang terbaik di Premier League tentu menjadi momen tepat bagi deretan gelandang Chelsea untuk membuktikan diri.
Sementara Tottenham Hotspurs tentu tidak ingin kalah 2 kali secara beruntun setelah minggu lalu mereka ditaklukan oleh Burnley 1-2. Meski pada saat melawan Burnley, Spurs sudah kembali diperkuat oleh Harry Kane namun mereka tidak mampu menghindar dari kekalahan. Jika mampu membawa pulang poin dari Stamford Bridge tentu hal tersbeut akan sangat menguntungkan bagi The Lilly Whites untuk mengamankan posisi mereka di klasemen sementara. Secara matematis Tottenham tentu masih berpeluang besar untuk ikut berburu gelar juara bersama Liverpool dan Manchester City akan tetapi mengamankan posisi 3 besar akan menjadi sebuah hal yang realistis bagi Harry Kane dkk.
Chelsea diprediksi akan mampu menang tipis atas Tottenham Hotspurs dengan skor 2-1
Chelsea (4-3-3) : Kepa Arizzabalaga (GK) David Luiz, Antonio Rudinger, Cesar Azpliuceta, Emerson Palmieri, Jorginho Frello, N’golo Kante, Ross Barkley, Eden Hazard, Gonzalo Higuain, Pedro Rodriguez
Tottenham Hotspurs (3-5-2) Hugo Lloris (GK) Jan Verthogen, Toby Alderweireld, Juan Foyth, Dany Rose, Christian Eriksen, Harry Winks, Moussa Sissoko, Serge Aurier, Heun Son Min, Harry Kane
