DBAsia News

Peran Solskjaer dan Pogba di Balik Kebangkitan Manchester United

Ole Gunnar Solskjaer dan Paul Pogba


DBasia.news –  Kemenangan tipis 1-0 Manchester United atas Leicester City di pekan 25 Premier League, Minggu (3/2) malam WIB di King Power Stadium, melanjutkan momentum kemenangan Setan Merah. Satu-satunya gol di laga itu diciptakan oleh Marcus Rashford.

Tiga poin diraih Man United meski mereka bermain buruk (biasanya disebut winning ugly). Kemenangan dengan cara seperti ini biasa dilakukan United di masa lalu atau lebih tepatnya di era Sir Alex Ferguson.

Terlepas dari perbandingan Ferguson dengan mantan anak asuhnya yang kini jadi manajer United, Ole Gunnar Solskjaer, kemenangan atas Leicester itu semakin mempertegas momen kebangkitan Ashley Young dkk.

Dimulai dari Desember 2018, sejak manajemen mendepak Jose Mourinho dan menggantinya dengan Solskjaer, di titik itu juga United bangkit. Termasuk laga melawan Leicester, Solskjaer kini melalui 10 laga beruntun di seluruh kompetisi tanpa pernah kalah.

Ketika legenda United medio 1996-2007 itu ditunjuk melatih klub, United terpaut 11 poin dari empat besar Premier League (zona Liga Champions). Kini, Manchester Merah hanya terpaut dua poin dari peringkat empat klasemen, Chelsea.

Terhitung sejak 22 Desember 2018, Man United memperoleh poin terbanyak di antara tim-tim lainnya. Mereka mengoleksi 22 poin, diikuti Tottenham Hotspur (18 poin), Liverpool (13 poin), Wolves (13 poin), Arsenal (13 poin), dan Chelsea (13 poin).

Dalam perjalanannya, Solskjaer memimpin United mengalahkan Arsenal (3-1 di Piala FA) dan Tottenham (1-0 di Premier League). Satu-satunya hasil imbang terjadi di Old Trafford, ketika menjamu Burnley di Premier League.

Hasil imbang itu diraih dengan susah payah oleh United, sebab mereka sempat tertinggal 0-2 oleh Burnley, sebelum gol penalti Paul Pogba dan Victor Lindelof menyelamatkan tim dari potensi kekalahan pertama Solskjaer.

Andil Paul Pogba

Solskjaer punya jenderal lini tengah yang dapat diandalkan untuk memimpin misi kebangkitan United itu. Dia adalah juara dunia 2018 dengan timnas Prancis, Paul Pogba.

Gelandang berusia 25 tahun terlibat langsung dalam proses 11 gol United (enam gol dan lima assists). Kebebasan dan kepercayaan bermain yang diberikan Solskjaer dibayar tuntas oleh pemain dengan banderol 89 juta poundsterling itu.

Kala melawan Leicester, satu assist melalui operan bola lambung mampu dikonversi menjadi gol oleh Rashford. Itu memperlihatkan peran penting Pogba di balik kebangkitan United.

Jika Solskjaer mampu menjaga momentum permainan Man United hingga akhir musim 2018-19, bukan tidak mungkin kontrak permanen akan diberikan jajaran direksi kepadanya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?