DBasia.news – PSMS Medan dalam kondisi kritis. Tim promosi Liga 1 tersebut terancam kembali terdegradasi ke Liga 2 musim depan.
Pelatih PSMS Medan, Peter Butler, seakan tak mau lagi menutup-nutupi kelemahan terbesar tim asuhannya yang menjadi kandidat terkuat calon penghuni Liga 2 2019. Pelatih kelahiran Inggris itu pun memilih jujur dan mengatakan apa adanya terkait sulitnya PSMS selamat dari zona degradasi.
Menyapu bersih 7 pertandingan sisa dengan kemenangan, tentu menjadi misi yang hampir mustahil bagi tim Ayam Kinantan, yang masih terkunci di dasar klasemen Liga 1 dengan meraup 27 poin.
“Saya harus bilang jujur, bahwa kemungkinan tim ini untuk lolos dari degradasi sangat sulit. Sulit sekali,” tandas Peter Butler.
Datang di pertengahan musim dengan keterbatasan waktu, jelas bukan waktu yang ideal baginya untuk memperbaiki performa PSMS. Setelah lengser dari Persipura Jayapura di awal musim, Butler memang dibebani target mempertahankan PSMS di Liga 1.
PSMS
“Anda tidak bisa berharap besar kepada tim dengan materi pemain dari divisi dua, meski mereka memang bagus kualitasnya,” ulasnya.
“Ya, anak-anak muda yang ada di tim ini memang bagus. Tapi mereka masih butuh pengalaman bertanding, dan baru matang dua atau tiga musim ke depan,” tambah Butler.
Ditambah dengan performa apa adanya Muhamad Roby dkk, Butler pun seakan begitu pesimis dengan tipisnya peluang PSMS untuk bertahan di kompetisi kasta tertinggi. Seperti ketika digilas Arema FC 0-5 kemarin, permainan dengan determinasi tinggi khas PSMS hilang entah kemana.
“Jika tetap bermain dengan performa ini, tentu sangat sulit,” pungkas mantan pemain andalan West Ham United di Premier League Inggris musim 1992-1994 silam tersebut.