DBasia.news – Kekalahan AC Milan dari Liverpool di final Liga Champions 2004-05 yang berlangsung di Istanbul, Turki, masih diingat baik oleh legenda Milan, Paolo Maldini. Sampai sekarang dia tidak habis pikir dengan kekalahan yang diderita timnya.
Final Liga Champions 2004-2005 merupakan satu di antara yang paling legendaris bagi penggemar sepak bola. Duel AC Milan kontra Liverpool itu disebut-sebut sebagai partai legendaris.
Bukan tanpa alasan, AC Milan unggul 3-0 atas Liverpool pada babak pertama. Namun, setelah jeda The Reds menyamakan kedudukan dan akhirnya keluar sebagai juara lewat adu penalti.
Hasilnya, AC Milan pun harus menelan pil pahit. Paolo Maldini dan kawan-kawan pulang dengan tangan hampa dari Istanbul sementara Liverpool berpesta.
Hampir 14 tahun setelah kejadian tersebut, rupanya Paolo Maldini masih memikirkannya. Maldini menilai kekalahan di final Liga Champions itu yang paling menyakitkan.
“Saya kalah di final Piala Dunia dan Piala Eropa pada menit akhir. Jadi, saya memiliki sejumlah kekecewaan. Saya juga tiga kali kalah di final Liga Champions,” kenang Paolo Maldini.
“Akan tetapi, kekalahan dari Liverpool di Istanbul merupakan yang paling parah. Hal itu karena saya menganggap, final tersebut merupakan yang terakhir sebelum pensiun.”
“Apalagi, saya mencetak gol. Saya pikir itu akan menjadi penutup karier yang manis untuk saya. Ternyata, takdir masih memberikan saya kesempatan lain,” imbuh Paolo Maldini.
Paolo Maldini merupakan lulusan akademi sepak bola AC Milan. Ayah Maldini juga sempat membela Il Diavolo Rosso, sementara anak-anaknya sedang menimba ilmu di tim Primavera.
