DBAsia News

Ole Gunnar Solskjaer Tidak Lebih Baik dari Jose Mourinho

Ole Gunnar Solskjaer


DBasia.news –  Dalam dua laga beruntun di seluruh kompetisi Manchester United menelan dua kekalahan beruntun dengan skor telak kontra Barcelona (0-3) dan Everton (0-4). Dampak yang diberikan Ole Gunnar Solskjaer perlahan hilang.

Richarlison, Gylfi Sigurdsson, Lucas Digne, dan Theo Walcott, menjadi empat pencetak gol Everton di Goodison Park, pekan 35 Premier League yang berlangsung Minggu (21/4) malam WIB. Kekalahan itu hadir pasca kegagalan Setan Merah di Liga Champions.

Parahnya lagi United hanya melepaskan satu tendangan tepat sasaran di menit 86. Solskjaer kehabisan kata-kata menggambarkan permainan timnya dan hanya bisa meminta maaf kepada fans yang terus memberikan dukungan mereka.

“Sedari menit pertama segalanya sudah salah. Saya hanya ingin meminta maaf kepada fans. Mereka satu-satunya orang dengan badge hari ini yang mengangkat kepala tinggi karena kami tak bisa melakukannya,” terang Solskjaer kepada Sky Sports.

“Kami dikalahkan di seluruh aspek hari ini dan satu-satunya tempat kami mengalahkan Everton – saya tidak berkata saya mengalahkan mereka – tapi kami punya dukungan fantastis dan saya hanya ingin meminta maaf atas performa yang kami tampilkan.”

“Kami tidak tampil bagus. Itu tidak layak disebut tim Manchester United. Performa itu tidak cukup bagus untuk tim seperti Manchester United, bagi saya hingga pemain, kami mengecewakan fans, kami mengecewakan klub. Performa itu sulit digambarkan karena sangat buruk,” paparnya.

Empat gol yang bersarang ke gawang De Gea itu mengartikan United melalui 11 laga beruntun tanpa clean sheet dan ini terakhir terjadi pada 1998. Plus, United musim ini sudah kebobolan 46 gol dan menjadikan ini sebagai pertahanan terburuk tim di satu musim Premier League.

Solskjaer, dari 17 laga kebobolan 17 gol, sementara eks manajer United, Jose Mourinho, kebobolan 29 gol dari 17 laga. Statistik itu memperlihatkan sedikit kebaikan United di bawah asuhan Solskjaer dibanding Mourinho, tapi faktanya tidak demikian.

Semenjak diangkat jadi manajer permanen United pada akhir Mei lalu, Solskjaer malah memiliki rasio kemenangan 33,3 persen dan rasio itu kalah dari Mourinho di paruh musim pertama musim ini – sebelum digantikan Solskjaer.

The Special One menang 10 kali, imbang tujuh kali, dan kalah tujuh kali dengan rasio kemenangan 41,6 persen. Catatan Solskjaer malah lebih baik kala dia masih berstatus manajer interim (sementara) dengan catatan 14 kali menang, imbang dua kali, dan kalah tiga kali di seluruh kompetisi dengan rasio kemenangan 73,7 persen.

United kini hanya punya target finish di zona Liga Champions setelah tersingkir dari Piala FA, Piala Liga, dan Liga Champions. Memiliki satu laga tunda, United secara matematis masih dapat mencapai posisi itu karena hanya berjarak dua poin dari Arsenal yang ada di urutan empat klasemen.

Untung bagi United di waktu bersamaan, Tottenham Hotspur dan Arsenal menelan kekalahan, sehingga masih ada kans United masuk ke empat besar. Hanya saja mereka tidak bisa lagi kehilangan poin di laga-laga tersisa, termasuk saat melawan Manchester City (25/4) dan Chelsea (28/4).

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?