DBAsia News

Napoli Terancam Ditinggal Sejumlah Pemain Bintang

DBasia.news – Gennaro Gattuso mampu mendapakan gelar pertamanya sebagai manajer Napoli melalui ajang Coppa Italia. Laga final yang berlangsung di Stadio Olimpico kontra Juventus, Kamis (18/06) dini hari WIB, Napoli mampu menang melalui drama adu penalti (4-2) setelah laga di waktu normal berakhir tanpa gol.

Itu menjadi titel Coppa Italia keenam Napoli setelah terakhir memenanginya pada 2014. Sementara Maurizio Sarri urung meraih titel pertamanya di Italia meski telah melatih tim sekaliber Juventus.

Kendati demikian kabar miring menyerang Napoli karena kabarnya mereka juga terkena dampak besar pandemi virus corona. Dampak itu terasa pada kondisi finansial Napoli hingga mereka tak punya pilihan lain apabila pemain-pemain andalan diminati klub lain.

Pemain-pemain seperti Kalidou Koulibaly, Fabian Ruiz, Lorenzo Insigne, Arkadiusz Milik, Piotr Zielinski diminati oleh banyak klub Eropa. Gattuso pun pasrah jika mereka pergi dengan prediksi 70-80 persen skuatnya kini yang bertahan untuk musim depan.

“Kami tidak perlu beroperasi terlalu banyak di pasar transfer. Kami harus melihat siapa yang akan meninggalkan tim. Presiden kami (Aurelio De Laurentiis) tahu itu – kami membicarakannya setiap pekan,” tutur Gattuso dikutip dari Goal.

“Ini adalah tim yang kuat tapi saya pikir hanya 70-80 dari pemain yang akan tinggal bersama kami. Kami akan melakukan beberapa transfer tetapi saya tahu tim ini memiliki kualitas yang (sudah) hebat,” terang dia.

Itu artinya Napoli baru akan merekrut pemain-pemain anyar jika ada penjualan pemain pada harga yang tepat. Terlepas dari pembicaraan mengenai skuat itu, Gattuso – yang menggantikan Carlo Ancelotti – enam bulan lalu membeberkan resep keberhasilan Napoli memenangi Coppa Italia.

“Itu adalah kemenangan besar. Saya berusia 42 tahun, ini adalah final keempat saya sebagai pelatih – saya bermain 15 kali ketika saya masih seorang pemain, jadi itu 19 sekarang dalam karier saya,” tambah Gattuso.

“Ketika Anda mulai, pembinaan sama sekali berbeda. Saya memiliki banyak tanggung jawab di pundak saya. Kadang-kadang saya bertindak seperti saya adalah ketua, atau dokter, atau penjaga toko, dan sulit ketika Anda hidup sepak bola seperti saya.”

“Tapi itu satu-satunya cara saya untuk hidup. Itu sebabnya saya merasa kami memenangkan trofi ini seolah-olah saya sendiri yang memainkannya.”

“Saya tahu di mana kami mulai dan bagaimana saya mendorong pemain saya dan orang-orang yang bekerja untuk klub. Kami layak mendapatkannya,” pungkas Gattuso.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?