DBasia.news – Gelandang muda AS Roma, Manuele Giugliano, ingin mengembangkan atau memaksimalkan potensinya di Roma. Giugliano semakin percaya diri usai tampil bagus di Piala Dunia tahun ini.
Giugliano adalah pemain kunci bagi Italia ketika tim mencapai perempat final Piala Dunia, sebuah kejutan yang menegaskan kualitas – dan potensi – dari sepak bola wanita di Italia.
Giugliano kemudian mengambil keputusan untuk bergabung dengan Roma Wanita dari AC Milan dan mengungkapkan bahwa ambisi dan infrastruktur proyek inilah yang menariknya ke Ibu Kota Italia.
“Saya memilih Roma karena saya pikir ini adalah klub yang dapat banyak membantu saya, yang akan memungkinkan saya untuk berkembang tahun demi tahun,” kata Giugliano kepada Roma TV.
“Klub jelas percaya pada sepak bola wanita dan pengembangan pemain muda. Ini adalah proyek jangka panjang dan saya senang berada di sini.”
Menilik pengalamannya di Prancis musim panas ini, Giugliano mengakui bahwa hal itu memberikan dampak yang mendalam.
Pemain berusia 21 tahun itu bermain hampir setiap menit untuk Azzurre, mengontrol permainan dari lini tengah bagi skuat asuhan Milena Bertolini.
Selain menyorot kualitas sepak bola wanita di Italia, penampilan di Piala Dunia itu juga mengapungkan Giugliano sebagai salah satu talenta muda yang bersinar.
“Piala Dunia jelas meninggalkan kesan besar pada saya, dalam banyak hal,” katanya.
“Saya banyak berkembang, baik sebagai pribadi maupun sebagai pemain. Bermain di Piala Dunia adalah pengalaman unik bagi saya, karena saya pikir itu adalah impian setiap anak yang memainkan sepak bola.
“Saya menggunakan pramusim untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kelebihan saya dan kekuatan skuat. Piala Dunia adalah momen penting bagi kami. Kami hanya perlu terus tumbuh dan mencapai profesionalisme – karena itu adalah sesuatu yang masih kurang dalam sepak bola wanita hingga saat ini.”
Memakai kostum nomor 10 musim ini, Giugliano mampu memainkan banyak peran di lini tengah – tetapi pada awalnya nanti mungkin ia ditugaskan untuk menyuguhkan kreativitas di sepertiga akhir wilayah permainan musuh.
“Saya melihat diri saya sebagai seorang pengatur permainan, tetapi saya selalu berpandangan bahwa seorang pemain sepak bola harus fleksibel dan dapat bermain dalam banyak peran, serta dalam banyak formasi,” katanya.
“Jadi saya di sini tersedia untuk pelatih dalam peran apa pun yang ingin ia berikan.”
-
Jose Mourinho Alami Fase Sulit di AS Roma
-
Tumbuhnya Ikatan Cinta Tammy Abraham & AS Roma, Bekal Lakoni Derby della Capitale
-
Ditahan Imbang AS Roma, Strategi Andrea Pirlo Belum Mumpuni Bagi Juventus
-
Juventus Dekati Edin Dzeko, AS Roma Bidik Arkadiusz Milik
-
Daniele De Rossi: Juventus Tepat Tunjuk Andrea Pirlo