DBasia.news – Manajemen Persib membantah terkait pernyataan pelatihnya Mario Gomez yang merasa tim berjuang sendirian di kompetisi Liga 1. Melalui konferensi pers-nya beberapa waktu lalu, jajaran manajemen menjelaskan bahwa mereka tidak diam saja menyelesaikan apa yang menimpa klub.
Jajaran petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) telah melakukan banding terkait sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Saat ini mereka dalam status menunggu sampai Komisi Banding mengeluarkan keputusannya.
“Kami intinya tidak tinggal diam manajemen telah berusaha keras memperjuangkan kaitannya bagaimana keputusan Komdis tersebut,” kata Komisari PT PBB Kuswara pada di Graha Persib.
Manajemen pun tidak lepas tangan membiarkan Maung Bandung begitu saja menjalani partai usiran dan tandang sambil mengusahakan keputusan banding cepat keluar. Tim juga selalu didampingi manajer Persib Umuh Muchtar sebagai perwakilan dari PT. PBB mewakili jajaran petinggi Persib lainnya di setiap pertandingan.
“Kita di manajemen itu adalah sebuah koorporasi yang tidak person to person. Glenn Sugita, Teddy (Tjahyono), saya sendiri (Kuswara), Umuh (Muchtar), Zainuri, satu kesatuan, siapapun yang bergerak mereka mengupayakan yang terbaik untuk Persib. Kita selalu memperhatikan betul Persib, baik itu kepada pemain, pelatih, dan official,” paparnya.
Manajemen menyesalkan tentang apa yang dibicarakan Gomez kepada media yang seolah menyudutkan manajemen dibalik hasil minor Maung Bandung di empat pertandingan. Padahal penyelesaian persoalan internal antara pelatih dan manajemen sudah diatur dalam klausul kontrak demi menjaga kondusifitas tim.
“Kami menyayangkan dan menyesalkan statement Gomez, di dalam kontrak ada klausul keluhan apapun bentuknya itu disampaikan kepada manajer disampaikan secara tertulis dengan baik-baik, setelah itu manajemen mempertimbangkan apa yang disampaikan,” paparnya.
Mario Gomez
Kuswara lalu membeberkan klausul itu terdapat pada pasal 13 yang sudah disepakati antara Gomez dan PT PBB. Dalam hal ini Gomez dianggap telah melanggar perjanjian atau kesepakatan dalam kontrak yang ditandatanganinya.
“Ada klausul yang paling penting dalam kontrak ini, klausul sudah disepakati manajemen, pelatih, dan Soler (penerjemah). Itu di dalam pasal 13, di dalam kontrak ada poin menyatakan begini, pelatih tidak diperkenankan mengeluarkan pernyataan atau memberikan keterangan yang sifatnya merugikan klub atau berindikasi mengganggu keharmonisan klub kepada pers, baik media cetak, media elektronik, tanpa persetujuan klub,” bebernya.
Kendati demikian, manajemen bersikap bijaksana, ia ingin menyelesaikan kesalahpahaman ini bersama Gomez dengan pertemuan pasca laga melawan Bali United. Bagaimanapun manajemen ingin tim tetap dalam keadaan kondusif dan menyelesaikan tujuh pertandingan dengan baik.
“Kami sedang mencari format mengatur waktu untuk mengkomunikasikan secara baik bersama Gomez. Jadi memang di dalam kontrak diatur hak dan kewajiban, termasuk adanya pelanggaran di dalamnya. Kita ingin bijak, beri kesempatan kami untuk mengkomunikasikan ini dengan Gomez, karena ada hal yang lebih penting di balik itu, yaitu konsentrasi penuh ke laga sisa,” beber Kuswara.