DBasia.news – Arema FC bisa dibilang menjalani musim yang penuh berliku di Liga 1 kali ini.
Mereka pernah beberapa pekan menghuni zona degradasi. Meski akhirnya mereka bisa keluar dari zona merah.
Manajemen pun mengakui bahwa kiprah di musim ini menjadi salah satu yang paling berat dijalani.
Mulai buruknya performa tim, hingga jeratan sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI secara beruntun atas berbagai pelanggaran yang terjadi.
“Saya sampai menyimpan semua arsip tentang perjalanan sulit kami sepanjang musim ini. Kami sempat menghuni zona degradasi hingga tujuh pekan lamanya,” tandas CEO Arema FC, Iwan Budianto.
Karenanya, bisa finis di posisi enam besar dianggap suatu pencapaian yang luar biasa. Meski di sisi lain, Arema FC sudah gagal total dalam mematok target yang ingin berada di tiga besar, sebagai syarat untuk berlaga di kompetisi Asia musim depan.
“Kami memilih target yang realistis di putaran kedua. Dengan situasi sulit seperti itu, sebenarnya kami fokus untuk menghindarkan tim ini dari degradasi,” papar Iwan.
“Mengakhiri posisi di enam besar adalah prestasi bagus bagi kami, dan bahkan bisa melebihi target tim untuk sekedar bertahan di Liga 1,” urai Iwan Budianto.
