DBasia.news – PSIS Semarang terus berbenah menatap Liga 1 2019. Tidak hanya mendatangkan atau mempertahankan pemain andalan musim lalu, PSIS juga melepas pemain. Hafit Ibrahim salah satu pemain yang dilepas setelah semusim bermain sebagai pemain pinjaman dari Sriwijaya FC.
Jarang diturunkan dan selalu menghiasi bangku cadangan lebih banyak dialami oleh Hafit selama berkostum PSIS. Manajer Umum PSIS, Wahyu Winarto mengatakan penggawa asal Palembang ini memang dilepas karena tidak masuk proyeksi pemain yang dipertahankan untuk musim berikutnya.
“Melihat dari hasil evaluasi yang pelatih sudah serahkan setelah laga lawan Persebaya itu, iia (Hafit) memang tidak masuk dalam rekomendasi untuk diperpanjang. Jadi mau tidak mau, manajemen memutuskan untuk melepasnya,” kata Wahyu Winarto.
Dilepasnya Hafit Ibrahim menambah daftar pemain yang pergi yaitu dua lokal. Sebelumnya bek lokal Haudi Abdillah resmi pamitan kepada tim, dan kemungkinan berlabuh ke raksasa Bali United musim 2019.
Nasib berbeda diterima M. Rio Saputra. Sang bek dipertahankan PSIS Semarang untuk Liga 1 2019. Sama seperti seniornya Fauzan Fajri, Rio juga melanjutkan kerja sama bersama skuat Mahesa Jenar dengan durasi dua tahun yaitu 2019 hingga 2020.
Wahyu Winarto cukup senang dengan tetap bertahannya M. Rio Saputra selama dua musim ke depan. Selain masih muda, penampilan pemain asal Jepara ini mengalami peningkatan signifikan ketika ditangani Jafri Sastra.
Rio Saputra
“Ya, sangat senang dengan bertahannya M. Rio. Satu per satu pemain secara resmi kami ikat dan bersama tim kembali,” kata Wahyu Winarto. Lelaki yang biasa dipanggil Liluk ini menambahkan bahwa pihak manajemen masih terus melakukan komunikasi dengan beberapa pemain yang masuk skema.
Rio Saputra mengatakan alasannya bersepakat dengan PSIS Semarang. Selain cocok dengan gaya melatih Jafri Sastra, ia juga masih bisa dekat dengan keluarganya di Jepara.
“Saya sudah merasa nyaman di PSIS. Kekeluargaannya dan suasana tim juga bagus. Kemudian cocok sama pelatih Jafri. Kalau di Semarang masih dekat keluarga. Suatu kebanggaan bisa kembali memperkuat tim besar kebanggaan warga Semarang dan Jawa tengah,” tutup Rio.