DBasia.news – Lahir wacana jika ada nyanyian provokasi, laga Liga 1 2018 bisa dihentikan oleh panitia pelaksana pertandingan. Wacana ini lahir usai pertemuan antara Kemenpora, PSSI, klub Liga 1, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), kelompok supporter.
Muncul ide agar laga berhenti ketika nyanyian rasis berkumandang di stadion kala laga berjalan. Nyanyian provokasi kerap menjadi pemanas hubungan yang sudah tak membaik antar kelompok suporter.
“Saya kira semua sepakat. Ini ujung dari sebuah upaya bahwa siklus pemberian sanksi terhadap rasis ditunggu sampai laga selesai, sering tidak efektif,” kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono usai pertemuan.
Menurut Joko Driyono, ide ini perlu dirumuskan dengan cermat. “Implementasinya perlu dirumuskan dengan cermat, liga, perangkat pertandingan, ada komisioner pertandingan, tentu juga pemain di lapangan,” ujar Joko Driyono.
Liga Indonesia
“Tapi idenya kita setuju dan ini agar disiarkan ke semua. Sebagai tahap awal yang sangat konkret agar kampanye kebencian berhenti di kompetisi ini,” tambah Joko Driyono.
“Ide ini belum pernah ada. Kompetisi di belahan dunia belum ada effort ini. Tentu ini harus diformulasikan di pertandingan-pertandingan mendatang. Tapi penting hadirnya PSSI dan asosiasi pemain, yang menurut kami banyak dalam diskusi tadi, kami ingin kembalikan sepak bola ke integritasnya dan pemain menjadi salah satu elemen kunci dalam laga.”
“Kami berharap ini bisa dikonsolidasikan dengan cepat. Kami bisa saja membuat rumusan dengan cepat, tapi konsolidasi untuk sebuah peraturan yang bisa dijalankan, harus koordinasi dengan PT Liga, klub, Panpel, pengawas, dan semuanya.