DBAsia News

Komentar Sinis Jose Mourinho Mengenai Ole Gunnar Solskjaer

Jose Mourinho dan Ole Gunnar


DBasia.news –  Jose Mourinho kehilangan pekerjaannya sebagai manajer Manchester United pada Desember 2018. Mourinho dipecat usai inkonsistensi bermain tim dan kekalahan 1-3 dari Liverpool di Anfield.

Tak mau menunggu lama, ​United kemudian memilih untuk menjadikan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer interim. Awalnya banyak yang merasa heran dengan keputusan yang diambil manajemen klub, namun pria berusia 45 tahun itu membungkam semua keraguan dan terus mempersembahkan kemenangan. Dari 16 laga, Romelu Lukaku dan kawan-kawan baru satu kali menelan kekalahan.

Tak hanya sukses meningkatkan performa tim, tangan dingin Solskjaer juga berhasil membuat sejumlah pemain yang asalnya kesulitan mengamankan satu tempat di starting XI kembali memperlihatkan potensi maksimal, sebut saja Marcus Rashford, Anthony Martial, Jesse Lingard dan tentu saja, ​Paul Pogba.

Kinerja apik yang diperlihatkan Solskjaer pun mampu membuat publik terpesona, bahkan tak sedikit yang mendukung jika pria asal Norwegia itu akan segera diangkat menjadi manajer tetap. Namun sepertinya hal ini tak berlaku untuk Jose Mourinho.

“Apakah Fulham bisa mendapatkan manajer yang lebih baik ketimbang Claudio Ranieri? Tidak sama sekali. Lalu, apakah Anda bisa membandingkan pengalaman yang didapat Ranieri dan Parker — yang notabene baru akan menukangi sebuah klub untuk pertama kali sepanjang kariernya? Tidak,” ujar Mourinho seperti dilansir ​Manchester Evening News.

“Terkadang, di dunia sepakbola, Anda bisa melihat beberapa contoh lain. Mantan klub saya (Manchester United yang menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai interim). Ya, memang ada beberapa hal positif. Tetapi, saya tak yakin jika perubahan yang terjadi di Old Trafford akan berlangsung lama dan untuk jangka waktu yang panjang,” tambahnya.

Terlepas dari ketidakyakinan Mourinho pada kinerja Solskjaer, sudah banyak perubahan yang berhasil diperlihatkan oleh pria yang membela The Red Devils pada 1996 hingga 2007 itu. ​United tidak lagi mengalami inkonsistensi dan kini tengah bersaing ketat untuk dapat mengakhiri musim di posisi empat besar.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?