DBAsia News

Kisah Beto Goncalves Setia Bersama Sriwijaya FC

Beto Goncalves

DBasia.news – Tangis dan haru mewarnai skuat Sriwijaya FC saat tiba di Bandara Mahmud Badaruddin II, Palembang, pukul 14.00, Senin (10/11). Saat keluar dari pintu bandara, ratusan suporter Laskar Wong Kito berkumpul di depan bandara memberikan dukungan dan semangat terhadap tim kebanggaan mereka yang terpaksa terdegradasi musim ini ke Liga 2.

Mereka bernyanyi dan meneriakkan yel-yel pemberi semangat kepada Yu Hyun-koo dkk sembari memegang spanduk bertuliskan ‘Kami Tetap Setia’.

Beberapa suporter tampak meneteskan air mata langsung memeluk pemain. Yu Hyun-koo, Alberto Goncalves, Esteban Vizcarra, Alan Hendrique tak kuasa menahan air mata di tengah teriakan kesedihan suporter.

Striker Sriwijaya FC, Alberto Goncalves, mengatakan para pemain sangat memahami apa yang dirasakan para suporter ini.

“Saya sedih, semua sedih. Istri, anak-anak saya sedih, saya telpon papa dan mama saya mereka juga menangis,” kata Beto.

Akan tetapi, menurut Beto, Sriwijaya FC jangan terpuruk atas keadaan ini. Para pemain Laskar Wong Kito ini kembali ke Palembang sebagai wujud komitmen untuk tetap memperkuat tim di Piala Indonesia 2018.

 

Beto Goncalves


Hampir seluruh pemain kembali ke Palembang, kecuali Marckho Meraudje yang kembali ke Papua, Teja Paku Alam ke Padang, Nur Iskandar ke Yogyakarta, dan Achmad Faris ke Gresik. Kemudian, dua pelatih yakni Angel Alfredo Vera dan Estefan kembali ke Surabaya karena kontrak telah berakhir setelah laga melawan Arema FC

Ya, saya ke Palembang karena mau main di Piala Indonesia. Saya rencana pulang ke Brasil pada 15 Desember, tapi tidak apa saya masih main tanggal 14 Desember,” kata Beto, sapaan akrabnya.

Beto mengatakan, merasa akan sangat bersalah jika membiarkan Sriwijaya FC dalam keadaan seperti ini, setelah gagal bertahan di Liga 1. Baginya, sikap profesional harus terus diperjuangkan untuk tim yang sudah dibela sejak tiga tahun lalu ini.

“Sedih sudah pasti, tentu saya sedih sekali. Tapi tidak apa, kami sudah berjuang keras, meski kami gagal kami tetap berdiri tegak. Masyarakat tentu dapat menilai sendiri bahwa Sriwijaya FC tidak layak di Liga 2, bagaimana pertandingan melawan Arema kemarin,” kata dia.

Asisten pelatih Hartono Ruslan mengatakan, setelah dipastikan terdegradasi, tim langsung beralih fokus ke Piala Indonesia.

“Ya semua sudah terjadi, kita semua harus menerima kenyataan ini. Tapi sebagai pemain profesional harus segera bangkit, karena tugas belum selesai musim ini,” kata Hartono.

“Kita coba start lagi, dengan pemain yang ada. Saya masih sangat optimis karena masih banyak pemain yang mau turun,” tambahnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?