DBasia.news – Tanpa megabintang asal Portugal, Cristiano Ronaldo, Juventus menelan kekalahan 1-2 dari SPAL di Stadio Paolo Mazza, pekan 32 Serie A, Sabtu (13/4) malam WIB.
Sempat unggul dari gol Moise Kean di menit 30, SPAL berbalik unggul 2-1 melalui gol dari Kevin Bonifazl (49′) dan Sergio Floccari (74′). Itu jadi gol keenam Kean di enam laga terakhir untuk Juventus dan timnas Italia.
Kean total tampil delapan kali di Serie A dan mencetak enam gol. Bermain selama 304 menit, Kean mencetak gol tiap 50,6 menit, melepaskan 13 tendangan dan 2,16 tendangannya berbuah gol.
Akan tapi ketajaman gol Kean itu ternoda dengan kekalahan kedua yang dirasakan Juventus musim ini di Serie A. Kekalahan itu menunda Scudetto La Vecchia Signora.
Namun, Juventus masih bisa memecahkan rekor sebagai tim tercepat yang memenangi titel Serie A, jika Napoli gagal mengalahkan Chievo Verona (14/4) pukul 23.00 WIB. Menyisakan enam laga lagi – rekornya lima laga – Juve dapat merengkuh Scudetto kedelapan beruntun.
Hanya dua kekalahan yang sejauh ini diderita tim arahan Massimiliano Allegri. Tapi, kekalahan dari Genoa (0-2) dan SPAL, uniknya, terjadi ketika Allegri memiliki niatan untuk mengistirahatkan Ronaldo, top skor yang sudah mencetak 19 gol di Serie A.
Pemain berusia 34 tahun diistirahatkan pasca melawan Ajax Amsterdam di leg satu perempat final Liga Champions – Ronaldo mencetak satu gol saat imbang 1-1 di Amsterdam. Allegri juga menyiapkannya agar bugar melawan Ajax di leg dua nanti, Rabu (17/4) dini hari WIB.
Akan tapi, kekalahan itu tidak diderita Juventus jika Ronaldo absen karena cedera atau akumulasi kartu – bukan karena diistirahatkan. Buktinya, Juve tetap meraih kemenangan saat melawan Empoli (1-0), Cagliari (2-0), dan AC Milan (2-1) tanpa Ronaldo.
Allegri sedikit menyesali kekalahan dari SPAL itu, tapi tidak terlalu khawatir karena Juve saat ini sudah fokus melawan Ajax di Juventus Stadium.
“Pada gol kedua, kami melakukan sedikit kesalahan, tetapi kami memainkan babak pertama yang hebat dan (memperlihatkan) reaksi yang baik. Semua pemain tampil baik, kami menyesali kekalahan ini, tetapi kami mendapat hasil dari kurangnya pengalaman ini,” tutur Allegri di laman resmi Juve.
“Membuat rekor sangatlah sulit, Anda harus menghabiskan energi dan ada kompetisi Eropa yang harus dipikirkan. Andai kami memainkan semua pemain inti, akan lebih mudah memenangkannya, tetapi ada tujuan untuk dicapai pada Selasa nanti. Kami sudah meraih 27 kemenangan, tiga imbang dan dua kekalahan dan itu adalah rekor yang sudah mengesankan,” tegasnya.