DBasia.news – PSSI sebagai penyelenggara terus berupaya agar juara Piala Indonesia 2019 bisa menjadi wakil Indonesia berkompetisi di level Asia. Alhasil, Piala Indonesia bisa jadi akan lebih bergengsi dan menjadi target alternatif bagi setiap klub dari tiga divisi kompetisi Tanah Air.
Sedangkan di tahun ini, Piala Indonesia hanya menyediakan hadiah berupa uang bagi tim peraih juara. Tim juara akan mendapatkan Rp 3 Miliar, runner-up diganjar Rp 2 Miliar dan ratusan juta lainnya sebagai match fee di masing-masing babak.
“Kami optimistis pengajuan itu terkabul untuk tahun 2020 nanti. Tetapi, tidak untuk tahun ini, karena pendaftaran klub untuk kompetisi Asia sudah ditutup,” kata Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto.
Mengenai teknisnya, ia menyerahkan sepenuhnya kepada AFC selaku federasi sepak bola di Asia. Sebelumnya, wakil Indonesia ke kompetisi Asia berasal dari tim yang turun di kompetisi Liga 1.
Seperti tahun lalu dan musim ini, tim peraih trofi juara Liga 1 berhak tampil di babak kualifikasi Liga Champions Asia, sedangkan dua peringkat di bawahnya mengikuti Piala AFC.
“Rencana kami, dua tim dari juara dan runner-up Liga 1 tetap lolos ke kompetisi Asia. Sedangkan satu lagi slotnya diisi tim yang juara di Piala Indonesia,” ujar Iwan Budianto menjelaskan skema wakil Indonesia di Asia tahun depan.
Skema itu seperti mengulangi apa yang sudah berjalan di awal penyelenggaraan Piala Indonesia tahun 2005 silam. Selama empat tahun beruntun, tim yang juara di turnamen yang mempertemukan ratusan klub dari tiga divisi itu ikut turun di kompetisi Asia, menemani tim yang juara di kompetisi kasta.