DBasia.news – Usulan untuk tidak lagi melibatkan striker asing di panggung kompetisi Liga 1 musim depan, mendapatkan beragam tanggapan. Meski baru sebatas wacana, namun kebijakan itu akan berdampak luas pada aspek kualitas kompetisi hingga sisi lainnya.
Hilton Moreira menuturkan, bahwa wacana itu mesti dipertimbangkan lebih matang lagi oleh PT Liga Indonesia Baru. Pasalnya, belum ada aturan spesifik soal wacana larangan menggunakan penyerang asing yang tengah diusulkan.
“Dilihat dulu, yang dimaksud striker itu bagaimana. Saya bukan striker, tapi winger. Dan jika saya lebih banyak di kotak penalti lawan, itu adalah pergerakan penyerang,” ungkap striker yang kini merumput Persipura Jayapura tersebut.
Lebih jauh lagi, Hilton berharap kebijakan itu akan mengakibatkan puluhan pemain asing kehilangan potensi pemasukan dari sepakbola. Seperti dirinya, deretan penyerang asing yang berkarir di Indonesia juga berusaha mengais rejeki sebagai motivasi utama.
“Saya dan pemain asing lainnya juga punya keluarga di belakang. Kalau sampai tidak boleh main lagi, ya kami tidak mendapatkan pemasukan lagi untuk keluarga,” ungkap pemain Brasil berusia 37 tahun itu.
Hilton pun sudah membaca kemungkinan terburuk atas diterapkannya larangan bagi striker asing untuk merumput di Liga 1. Yaitu usaha klub untuk tetap mempekerjakan striker asing, melalui jalur naturalisasi.
“Karena dengan naturalisasi, peluang memperkuat klub-klub lebih besar. Pemain bisa ke klub mana saja, seperti pemain lokal lainnya,” tutup eks pemain yang memulai karier di Indonesia bersama Deltras Sidoarjo di musim 2005 silam tersebut.