DBasia.news – Piala Presiden 2019 sudah dipastikan akan bergulir. PSSI bertindak langsung sebagai operator turnamen.
Padahal, turnamen yang pertama kali digelar tahun 2015 itu sebenarnya nyaris tidak digelar. Hal ini karena Piala Indonesia berjalan molor sejak tahun lalu, dan baru memasuki babak 32 besar saat ini. Belum lagi ada Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Anggota Legislatif.
“Piala Presiden sebenarnya tidak dijadwalkan tahun ini. Waktu pelaksanaan adalah Maret, untuk menggantikan Piala Indonesia memasuki babak 16 besar,” tutur Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto.
Sedangkan terkait format dan sistemnya, Piala Presiden tidak akan berubah banyak. Melibatkan dua tim dari Liga 2 dan 18 tim Liga 1, untuk melengkapi komposisi 5 tim di setiap grupnya. Perubahan hanya akan terjadi pada komposisi tim, lantaran adanya sistem promosi dan degradasi di kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Nantinya, babak penyisihan grup, delapan besar, dan final menggunakan sistem home tournament. Sedangkan laga semifinal dengan sistem kandang-tandang.
“Ya, masih sama. Ada 20 tim yang dibagi ke dalam 5 grup dengan 5 tim sebagai tuan rumah,” tambah Iwan Budianto.
“Tapi untuk siapa saja tim itu (yang menjadi peserta dan tuan rumah), tunggu saja. Kami akan membahasnya,” tutup mantan CEO Arema FC tersebut.
