DBasia.news – Sriwijaya FC diambang degradasi. Saat ini, tim Laskar Wong Kito berada di posisi ke-15 dengan raihan 33 poin dari 29 laga.
Sriwijaya FC menyisakan lima laga di musim ini. Dua diantaranya laga kandang, menjamu Barito Putera (12/11) dan Mitra Kukar, Jumat (30/11). Dua laga kandang ini sudah pasti menjadi harga mati untuk dapat dimenangkan Yu Hyun Koo dan kawan-kawan.
Sementara tiga laga tandang, masing-masing melawan PS TIRA, Sabtu (17/11), Persija Jakarta, Sabtu (24/11), dan menantang Arema FC, Jumat (7/12).
“Salah satu dari tiga laga tandang ini harus dimenangkan. Kami menargetkan menang atas PS TIRA, ini bisa jadi final degradasi,” ucap Wakil Ketua Tim SAR Penyelamatan Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin.
Jika lima dari laga tersisa, tiga diantaranya berhasil dimenangkan, pihaknya percaya Sriwijaya FC dapat lolos degradasi. Sementara saat disinggung PS TIRA yang berada di peringkat ke-17 masih menyimpan dua pertandingan, karena baru melakoni 27 pertandingan, begitu pun PSMS Medan baru bermain 28 pertandingan, sementara SFC sudah 29 pertandingan, Hendri Zainuddin menyebut bahwa tim penyelamat Laskar Wong Kito fokus pada tim sendiri.
Sembilan poin lebih dari cukup untuk lolos dari zona degradasi. Tapi, salah satu kemenangan itu harus didapat dari PS TIRA yang juga merupakan kompetitor untuk dapat lolos dari zona degradasi.
“Kami sudah siapkan bonus dari laga-laga itu. Melawan Perseru kami berikan bonus Rp 200 juta pada tim. Kontra Barito Putera nanti Rp 100 juta, karena ada tambahan dari manajemen. Mudah-mudahan SFC bisa lolos dari zona degradasi,” jelasnya.
Hal senada disampaikan sang Kapten SFC Yu Hyun Koo. Dia bersama rekan-rekannya mengemban tugas yang cukup berat, menang di tiga laga dari lima pertandingan tersisa.
“Dua laga kandang dan satu laga tandang, yah lawan PS TIRA yang paling realistis kami menangkan,” ucapnya.
Bukan berarti pemain bakal melepas dua pertandingan tandang melawan Persija dan Arema FC. Dua laga itu tetap harus dimaksimalkan, karena selisih poin di tim bawah sangat ketat.
Namun, perhitungan tetap harus dilakukan sebagai panduan dari tim untuk dapat membawa tim asal Sumsel ini lolos dari zona degradasi.