DBasia.news – CEO Persija Jakarta Ferry Paulus soroti oknum suporter The Jakmania yang berulah dengan menyalakan flare. Hal ini terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, saat final pertama Piala Indonesia 2018, Minggu (22/7).
Ferry Paulus berharap agar kejadian tersebut tidak akan terulang pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Karena ini bisa sangat merugikan untuk tim Persija Jakarta ke depannya.
Flare dinyalakan The Jakmania setelah wasit meniup peluit akhir pertandingan leg pertama final Piala Indonesia. Tindakan tersebut ditengarai sebagai bentuk kebahagiaan karena Persija Jakarta meraih kemenangan 1-0 atas PSM dan membuat langkah Persija Jakarta untuk meraih gelar juara semakin dekat.
“Saya sangat menyayangkan hal itu (penyalaan flare) terjadi diakhir pertandingan tadi. Sudah menang sudah bagus, tapi ada-ada saja flare (dinyalakan). Akan tetapi, inilah sepak bola,” kata Ferry Paulus.
“Mudah-mudahan The Jakmania bisa lebih dewasa dan menahan diri sehingga denda yang akan menjadi beban untuk tim, tidak berkepanjangan,” tegas pria yang akrab disapa FP itu.
Flare memang dilarang dibawa dan dinyalakan ke dalam stadion. Hal ini berlaku di seluruh pertandingan sepak bola di dunia. Larangan menyalakan flare dilakukan karena membahayakan.
Selain itu, klub yang kedapatan penontonnya menyalakan flare di dalam stadion akan mendapatkan denda. Kini, Persija Jakarta tinggal menunggu sanksi apa yang akan dikeluarkan PSSI terkait tindakan yang dilakukan The Jakmania tersebut.