DBAsia News

Ditanya soal Vigit Waluyo, Gede Widiade Berikan Respons

Gede Widiade

DBasia.news –  Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, memberikan respons saat ditanya soal Vigit Waluyo. Ia mengaku tak kenal dan tak pernah bersentuhan dengan Vigit Waluyo.

Vigit Waluyo kini menjadi salah satu nama yang ramai dibicarakan dalam sepak bola Indonesia. Hal ini tak lepas dari buka-bukaan mantan runner match fixing, Bambang Suryo.

Vigit Waluyo sempat disebut sebagai si Sontoloyo. Ia diklaim sebagai pemain lama dalam praktek match fixing.

Vigit Waluyo bersentuhan dengan PS Mojokerto Putra, klub asal Jawa Timur yang sempat disorot karena pemainnya diduga tak mengarahkan bola ke gawang saat mengeksekusi penalti. Itu diduga menjadi bagian cara agar Kalteng Putra lolos ke semifinal.

 

Vigit Waluyo


“Kalau saya seumur hidup tak pernah dihubungi tukang judi. Yang kedua, saya ini orang lama dan pegang sepak bola tahun 2002 sebagai Direktur Utama Persebaya. Apakah saya masuk kategori orang lama (match fixing), tidak. Banyak orang lama yang punya integritas dan pemikiran bagus untuk sepak bola. Kalau sepak bola ini dipegang sama orang-orang baru yang otaknya cuma bisnis saja, bahaya dan itu perlu Anda waspadai dan dimonitor. Karena sekarang banyak orang tahu kalau sepak bola ini madu,” jelas Gede Widiade.

Gede Widiade mengaku tahu Vigit Waluyo. Namun ia menyatakan tak tahu-menahu hubungan Vigit Waluyo dengan pihak lain. “Seperti saya tahu Bill Clinton, itu saja. Kalau main dengan siapa, tidak tahu. Sama seperti mengetahui presiden, tahu fotonya dan pernah bersalaman, tapi pakai baju apa dan tidur saya tidak tahu,” kata Gede Widiade.

“Laki-laki dan orang Jawa Timur,” tambah Gede Widiade soal yang diketahui tentang Vigit Waluyo.

Gede Widiade juga mengutarakan bahwa dirinya tak pernah bersentuhan dengan Vigit Waluyo ketika berada dalam klub Mojokerto Putra. “Saya dulu di Persebaya sebagai CEO dan penyandang dana saat di ISL dan IPL. Lalu saat itu di Surabaya, merasa tidak perlu lagi saya, karena apa? Mereka sudah punya duit, nah saya menarik duit dan karena sudah keluar, saya serahkan ke Mojokerto Putra.”

“Tidak ada siapa-siapa di sana (Mojokerto Putra), cuma saya dan bupati. Sama seperti saya di Persija saat ini, mengeluarkan duit untuk senang-senang, menyenangkan Jakmania. Memang saya mau jadi Gubernur? Tidak ada,” sambung Gede Widiade.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?