DBasia.news – Hamka Hamzah merasa sangat dilemma ketika Arema FC mengalahkan Sriwijaya FC 2-1, pada laga pekan ke-34 Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (9/12). Di satu sisi, kapten tim Singo Edan jelas senang atas tercapainya target 50 poin dari kemenangan tipis 2-1 itu. Namun di sisi lain, ia ikut sedih atas nasib Sriwijaya FC yang harus turun kasta ke Liga 2 musim depan.
Hal itu karena Hamka sendiri pernah berjuang bersama tim Laskar Wong Kito. Tepatnya di awal musim ini, sebelum memutuskan pindah ke Arema FC bersama Makan Konate dan Alfin Tuasalamony.
“Pertandingan yang berat buat saya. Karena Sriwijaya FC adalah mantan tim, dan pernah menjadi pemimpin (kapten tim) di sana,” tutur Hamka Hamzah di ruang konferensi pers pasca peluit panjang.
Ia pun sudah melakukan tugasnya sebagai pesepak bola profesional, yang harus tampil fight setiap kali membela timnya. Hal itu dibuktikan dengan kemenangan atas Sriwijaya FC, meski tim lawan akhirnya harus degradasi dari kompetisi kasta tertinggi.
“Banyak teman dan sahabat di Sriwijaya FC. Tapi itu hanya sekedar persahabatan, karena saya harus profesional di lapangan,” ungkapnya.
Tidak hanya kepada Sriwijaya FC, bek tangguh berusia 34 tahun itu menyampaikan simpatinya kepada sejumlah klub yang pernah dibelanya, lantaran harus terdegradasi. Mitra Kukar yang juga pernah diperkuatnya, harus turun kasta ke Liga 2 menyusul Sriwijaya FC dan PSMS Medan.
“Doa saya, jangan lama-lama berada di Liga 2. Semoga Sriwijaya FC dan Mitra Kukar cepat kembali ke Liga 1,” tutup Hamka.