DBasia.news – Chelsea menjadi satu dari tujuh pendiri Liga Super Eropa yang telah keluar dari kompetisi tersebut. The Blues akhirnya mengungkap alasan mereka begabung di proyek tersebut.
Chelsea bersama lima klub Premier League lainnya memilih mundur dari Liga Super Eropa hanya dua hari setelah kompetisi tandingan Liga Champions itu dirilis. Protes besar-besaran yang dilakukan suporter berperan penting di balik keputusan ini.
Petinggi klub dianggap tidak menghargai suporter dan sejarah mereka karena berniat keluar dari kompetisi UEFA. Apalagi latar belakangnya hanya uang semata.
Chelsea telah mengakui kesalahannya. Namun klub asal London itu punya alasan kuat mau mengambil keputusan untuk terlibat di Liga Super Eropa.
“Ambisi kami selalu menjadikan Chelsea klub terbaik di dunia, baik di lapangan maupun dalam cara kami bekerja, dan memberikan kembali kepada komunitas di luarnya. Keputusan bersama untuk bergabung dengan ESL didorong oleh ambisi yang sama,” bunyi pernyataan resmi Chelsea.
“Ketika menjadi jelas bahwa liga baru mungkin dibentuk, kami tidak ingin Chelsea FC kehilangan kesempatan untuk bermain di liga yang berpotensi menonjol seperti itu. kami tidak ingin mengambil risiko Klub tertinggal di belakang rival terdekat kami di Inggris dan Eropa dalam hal persaingan.”
Dari penjelasan tersebut, Chelsea terlihat hanya ikut-ikutan saja. Mereka tak memikirkan dampak yang ditimbulkan ke depan.
Namun petinggi Chelsea akhirnya merasa keputusan yang mereka ambil keliru. Hal itu tak lepas dari derasnya gelombang protes yang dilakukan para suporter termasuk jelang laga kontra Brighton & Hove Albion, Rabu (21/4) dini hari WIB.
“Klub mundur selangkah untuk mendengarkan dan berbicara dengan para suporter. Setelah percakapan tersebut dan mempertimbangkan pandangan yang sangat kuat terhadap proposal itu, kami menilai kembali keputusan awal kami dan memutuskan bahwa kami tidak ingin ambil bagian di liga ini,” sambung pernyataan Chelsea.
Respons Tuchel
Mundurnya Chelsea dari Liga Super Eropa disambut dengan antusias oleh Thomas Tuchel. Ia mengakui fokus skuatnya terganggu karena masalah ini.
“Saya sedikit kesal, marah, tidak sabar, dan sama sekali tidak fokus seperti biasanya pada hari-hari pertandingan. Itu adalah perasaan yang aneh dan saya tidak bisa benar-benar menyingkirkannya selama pertandingan,” kata Tuchel.
“Saya tidak menonton TV, berita, atau sepak bola apa pun. Itu hal yang sangat tidak biasa bagi saya.”