DBasia.news – Bek asing asal Brasil, Vinicius Lopes Laurindo atau Neguete, pernah merasakan betapa pahitnya menjalani karier sebagai pemain sepak bola profesional. Kisah pahit itu dirasakannya saat membela klub terakhir yang dibelanya, Foolad FC.
Foolad FC merupakan klub Iran. Neguete bergabung di klub tersebut pada pertengahan 2018 setelah bermain untuk EC Agua Santa.
Neguete membela klub tersebut bersama kompatriotnya Tarta, yang berposisi sebagai pemain tengah dan bernasib sama denganya di Foolad FC.
Oleh Foolad FC, Neguete sempat dibuat khawatir tak bisa pulang ke negaranya Brasil. Sikap petinggi klub yang menahan paspornya dan milik Tarta menjadi sebab.
Paspor tersebut ditahan lantaran upaya yang dilakukan, guna memperjuangkan gajinya yang belum dibayar. Tarta kepada UOL menjelaskan klub menunggak gaji selama empat bulan.
“Mereka berhutang gaji empat bulan. Agar tidak membayar, mereka menahan paspor dan mengancam sehingga tidak bisa meninggalkan negara itu,” kata Tarta kepada UOL pada pertengahan Desember 2018.
Seperti dijelaskan oleh Tarta, mereka diharuskan menandatangani dokumen. “Yang paling penting pada saat ini bukan lagi uang, tapi kembali ke keluarga saya,” ujar Tarta, yang mengaku punya kontrak bernilai 150 ribu dolar, namun 40 ribu tidak dibayar.
“Paspor saya sudah bersama mereka (sejak tiba), saya tidak menyadari. Mereka mengambil paspor untuk menyelesaikan visa kerja, tapi tidak mengembalikan. Jadi sudah direncanakan, kan?” jelasnya.
Persoalan ini ramai dibahas media. Kedutaan Brasil juga bergerak memberikan bantuan.
“Tarta mendapat penerbangan lebih awal karena ia pergi ke ibukota (Teheran). Saya tidak menginginkan ini. Ini seperti masa terburuk saya,” jelas Neguete dalam laporan Globo pada 19 Desember 2018.
Neguete menjelaskan bahwa gaji belum dibayar meski paspor telah dikembalikan. Ia menambahkan bahwa Foolad FC berjanji akan menyelesaikan dalam beberapa bulan mendatang.
Setelah pergi dari Foolad FC, Vinicius Lopes Laurindo atau Neguete sempat menuai kesepakatan dengan Juventude pada awal Januari 2019. Perjanjian dalam pra-kontrak membuatnya membatalkan kembali membela Juventude, mengingat ada tawaran dari luar Brasil, sebelum merapat ke Persija Jakarta.