DBasia.news – Ajax Amsterdam memiliki waktu persiapan sepekan jelang laga melawan Tottenham Hotspur di semifinal Liga Champions 2018-19. Eredivisie menunda pekan 33.
Ajax terus melanjutkan cerita cinderella mereka musim ini di Liga Champions. Usai menyingkirkan juara bertahan tiga kali beruntun, Real Madrid, di fase 16 besar, tim besutan Erik ten Hag menyingkirkan kandidat juara, Juventus, bersama Cristiano Ronaldo di dalam skuatnya.
Imbang 1-1 dari leg pertama perempat final Liga Champions yang berlangsung di Johan Cruyff Arena, Ajax mengejutkan publik melalui kemenangan 2-1 di markas Juve pada leg dua melalui gol Donny van de Beek dan Matthijs de Ligt.
Ajax mencapai semifinal Liga Champions untuk kali pertama sejak musim 1996-97 dan diharapkan pecinta sepak bola Eropa untuk terus melanjutkan kisah mereka, lalu menambah torehan trofi Liga Champions menjadi lima.
Tottenham akan menjadi hadangan bagi Ajax setelah menyingkirkan kandidat juara, Manchester City, melalui laga dramatis di Etihad Stadium dengan hasil akhir 3-4 untuk kemenangan City – namun Tottenham lolos karena agresivitas gol tandang 4-4.
Ajax masih bersaing di dua kompetisi musim ini: Eredivisie dan Liga Champions. Di Eredivisie, Ajax saat ini menempati urutan satu dari 30 laga dengan jarak poin yang sama dengan PSV Eindhoven (74 poin) dan dipisahkan oleh selisih gol.
Masih ada empat laga tersisa untuk menentukan juara Eredivisie 2018-19. Akan tapi, KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda), memutuskan untuk menunda pekan 33 Eredivisie karena alasan khusus – bukan karena Ajax bermain di semifinal Liga Champions.
Ajax akan bermain melawan De Graafschap pada pekan 33 Eredivisie, Minggu (28/4) pukul 19.30 WIB. Laga itu berlangsung selang dua hari sebelum semifinal Liga Champions Ajax dan itu menjadi masalah bagi KNVB, karena tim-tim Eredivisie sedianya punya waktu dua hari untuk beristirahat sebelum laga berikutnya.
Pekan 33 itu tidak bisa dimajukan atau dipindahkan ke hari Jumat atau Sabtu karena ada hari libur nasional di Belanda. Artinya, KNVB juga akan menemui kesulitan menyiapkan polisi dan petugas laga untuk pertandingan.
Alhasil, dengan mengingat Ajax yang bertarung dalam perebutan titel Eredivisie dan Graafschap yang bertarung menjauh dari zona degradasi, KNVB memutuskan untuk memindahkan pekan 33 menjadi hari Rabu atau 15 Mei (waktu Belanda) dan menjadikannya sebagai pekan terakhir pertandingan.
“Ini (perpindahan jadwal pekan 33 Eredivisie) agar bisa memenuhi kondisi yang dibutuhkan untuk setidaknya dua hari istirahat penuh di antara dua laga. Itu poin awal dari perencanaan pertemuan kami,” bunyi pernyataan dari KNVB.
“Itu berlaku untuk seluruh klub dan seluruh kompetisi yang mereka mainkan: Eredivisie, turnamen (Piala KNVB), dan sepak bola Eropa,”
“Sebagai tambahannya, untuk keadilan dari berjalannya kompetisi, kami menjaganya selama mungkin (agar tetap seru) dan memaksa kedua laga terakhir klub dimainkan dengan waktu berdekatan,” lanjut pernyataan itu.
Kendati menegaskan tidak membantu Ajax yang sedang bertarung di Eropa, masa rehat dari penundaan itu secara tidak langsung menjadi keuntungan bagi Ajax. De Godenzonen punya waktu sepekan beristirahat, sementara Tottenham hanya punya waktu istirahat dari jadwal Premier League di akhir pekan.
Hal itu tidak menjamin Ajax bisa melenggang ke final dengan mudah. Akan tapi, dengan waktu istirahat yang lebih banyak, pemain-pemain bisa pulih dengan benar dan mereka yang cedera punya waktu pulih lebih cepat.