DBasia.news – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Joko Driyono, menjabarkan hasil Kongres Tahunan PSSI di Hotel Sofitel, Bali Minggu (20/1). Ada 6 poin penting dalam hasil kongres kali ini.
Kongres Tahunan PSSI dibuka dengan pidato Edy Rahmayadi, yang diakhiri dengan pelepasan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Edy mundur, Joko kemudian naik menjadi ketum hingga kongres tahunan berikutnya digelar.
Joko kemudian mengambil alih jalannya kongres. Joko mengumumkan Komite Adhoc telah dibentuk yang dipimpin oleh Ahmad Riyadh dan wakilnya Azwan Karim.
Joko mengatakan, tugas Komite Adhoc adalah menjaga integritas sepak bola nasional. Selain itu, fokus memberantas pengaturan skor juga menjadi tujuan lain.
“Tugas fokus jaga intregritas sepak bola sebagaimana dinamika saat ini memerangi match fixingpengaturan skor sehingga kita ingin Komite Adhoc ini bisa terbangan sinergi khususnya pihak kepolisian,” kata Joko.
Berikut Hasil Kongres PSSI:
- Joko Driyono jadi Ketum PSSI setelah Edy Rahmayadi mundur. Hal ini sudah disahkan melalui kongres.
Berdasarkan Statuta PSSI Pasal 39 ayat 6, Waketum PSSI akan mengisi posisi yang ditinggalkan Ketum PSSI untuk sementara waktu maupun permanen. Hingga jadwal kongres berikutnya, tahun depan.
- Kongres menyetujui laporan aktivitas dan laporan keuangan PSSI tahun 2018. Termasuk program dan anggaran PSSI 2019. Hal ini juga mencangkup kompetisi dan Timnas Indonesia.
- Exco membentuk Komite Adhoc Integrity yang bertugas menjalin keja sama dengan pihak Satgas Anti Mafia Bola untuk memberantas pengaturan skor.
- Membentuk lembaga independen yang berkaitan dengan wasit profesional mencakup Liga 1 dan 2.
- Kompetisi Liga 1 digelar paling cepat 1 Mei, dan paling lambat 8 Mei 2019. Untuk Liga 2, akan diselenggarakan selang dua minggu kick off Liga 1.
- Iwan Budianto kembali mengemban tugas Waketum PSSI.