DBasia.news – Keputusan larangan bermain di kompetisi Eropa membuat klub raksasa Italia, AC Milan, kini semakin terpuruk. Dan dalam pandangan anak mantan pemilik Rossoneri, Pier Silvio Berlusconi, keluarganya tidak ambil andil dalam kondisi pelik itu.
Pada tahun 2017 kemarin, Berlusconi turun dari tahtanya sebagai pemilik klub dan menjual sahamnya ke pengusaha asal China, Yonghong Li. Dengan segera, Rossoneri langsung mengeluarkan banyak uang untuk membeli beberapa pemain di bursa transfer.
Total sekitar 200 juta euro dana yang mereka gelontorkan untuk membeli beberapa pemain, termasuk bek andalan Juventus, Leonardo Bonucci. Sayangnya, usaha tersebut justru tidak serta merta membuat Milan meraih trofi.
Tidak Banyak Tahu Soal Hukuman
Pembelian jor-joran tersebut justru menghasilkan masalah baru di dalam kubu Rossoneri. Mereka gagal menyeimbangkan neraca keuangannya dan harus berurusan dengan Financial Fair Play. Hasilnya, Milan pun dihukum tak boleh tampil di Eropa selama dua musim.
Pier Silvio Berlusconi pun mengaku bahwa dirinya tidak tahu menahu soal hukuman dari UEFA tersebut. Dan sebagai penggemar Milan, ia merasa tidak senang dengan situasi ini.
“Saya hanya tahu sedikit,” ujar Pier kepada AlaNews saat ditanya mengenai hukuman FFP.
“Lebih dari sekedar penilaian, saya bisa menyatakan ketidaksenangan sebagai fans Milan, tetapi saya tak bisa berkata lebih dari itu,” lanjutnya.
Tidak Bertanggung Jawab
Beberapa pihak menuduh bahwa keluarga Berlusconi juga harus bertanggung jawab atas terpuruknya Milan saat ini. Tetapi Pier justru menampik tuduhan itu.
“Saya tidak tahu banyak soal tanggung jawab keluarga Berlusconi, ini bukan sesuatu yang dikhawatirkan Fininvest,” tambahnya.
“Saya percaya Fininvest telah memberikan respon melalui departemen legalitas mereka, dan saya percaya bahwa tidak ada tanggung jawab,” pungkasnya.
Hukuman FFP ini sendiri tidak menghalangi Milan untuk menambah amunisi baru. Bek Sampdoria, Ivan Strinic, dan kiper Napoli, Pepe Reina, merupakan pemain baru mereka untuk musim depan nanti.
