DBasia.news – Li Yonghong, mantan Presiden AC Milan, terancam masuk penjara di China karena memberikan laporan keuangan palsu.
Li Yonghong membeli AC Milan pada Agustus 2016. Saat itu, Yonghong mengakuisisi Il Diavolo Rosso dari pemilik lama, Fininvest, pimpinan Silvio Berlusconi.
Akan tetapi, rupanya Li Yonghong membeli AC Milan dengan dana dari pinjaman dengan menggunakan nama Sino Europe Investment. Hasilnya, Yonghong malah membawa masalah baru untuk I Rossoneri.
Ternyata Sino Europe Investment merupakan perusahaan tidak jelas. Perusahaan itu tercatat atas nama Chen Huashan dengan share capital hanya 100 juta yuan. Namun, terdapat sejumlah pengusaha di baliknya.
Li Yonghong termasuk satu di antara orang di belakang Sino Europe Investment. Selain itu, terdapat nama David Han Li di balik proses akuisisi AC Milan.
Pada akhirnya, Li Yonghong kehilangan kepemilikan soal AC Milan. Pada Juli 2018, Yonghong terpaksa melepas I Rossoneri karena tidak memiliki uang untuk melunasi utang ke Elliott Management.
Kini Li Yonghong tengah berhadapan dengan pemerintah China. Menurut media setempat, Yonghong memalsukan laporan keuangan yang diberikan kepada pemerintah.
Menurut Guardia di Finanza, pemerintah China mencurigai keuangan Li Yonghong selama memiliki AC Milan. Apabila terbukti bersalah, Yonghong terancam menerima hukuman bui.
-
Kapten AC Milan Pertanyakan Keputusan Wasit Kontroversial
-
Milan Buka Negosiasi Dengan Lecce Bahas Transfer Empat Pemain Berbeda
-
Zlatan Ibrahimovic Beri Bocoran Masa Depannya
-
Derby Milan Jadi Ajang Pembuktian Rossoneri Tidak Bergantung Dengan Ibrahimovic
-
Direktur AC Milan Ungkap Rencana di Bursa Transfer Musim Dingin 2022