IDNGoal.news, MADRID – Bintang Atletico Madrid Antonine Griezmann belum mau buka suara soal masa depannya di klub ibu kota Spanyol itu. Griezmann mengatakan bukan momen yang tepat untuk mebicarakan itu, dan dia ingin merayakan gelar juara dulu bersama fans setelah sukses meraih trofi Liga Europa 2017/2018.
Atletico meraih gelar Liga Europa ketiganya setelah menang 3-0 atas Olympique Marseille pada final di Groupama Stadium, Lyon, Prancis, Kamis (17/5/2018) dini hari WIB. Griezmann menyumbang dua gol dan terpilih sebagai man of the match di laga itu.
“Ini bukan momen untuk berbicara tentang masa depan saya, saya harus menikmati memenangkan trofi Liga Europa ini, dan merayakannya dengan para fans,” kata Griezmann dilansir ESPN. “Sebenarnya ini mimpi buat saya, memenangkan trofi bersama Atletico, dengan Diego Simeone, dan rekan tim saya.”
“Perasaan saya pada klub ini semakin kuat di setiap pertandingan, di setiap tahun. Saya sudah berada di sini selama empat tahun, dan saya menikmati hari ini dengan para penggemar, orang-orang dari klub, hubungan saya dengan mereka kuat, itulah mengapa saya memberikan segalanya di lapangan.”
Sebelum laga dimulai, kemenangan Atletcio tersebut memang sudah diprediksi banyak pengamat bola bakal menjadi juara karena mereka memiliki segudang pengalaman. Dalam tujuh tahun terakhir, Atletico sudah merasakan dua final Liga Europa dan bahkan menjuarainya yakni pada 2009/2010 dan 2011/2012.
Tentunya pengalaman -pengalaman mereka di final itu bisa digunakan untuk mengatasi perlawanan Marseille yang baru merasakan final Liga Europa dalam 14 tahun terakhir.
Griezmann karena tampil ciamik di sepanjang 90 menit pertandingan. Dia juga mencetak gol pembuka di menit ke-20 dan menggandakan skor di menit 49 hingga akhirnya kapten Atletico, Gabi memperbesar keunggulan di menit ke 89 sekaligus mengunci kemenangan mereka.
Setelah berhasil menggondol piala Liga Europa, tak lupa Griezmann juga memuji penampilan Marseille di laga tersebut. Dia menyebutkan bahwa Marseille memang tampil lebih baik dari segi menyerang seperti yang dilansir reuters.com
“Mereka (Marseille) bermain menyerang dan berkerja sangat baik tetapi kami sangat fokus dalam permainan kami. Pertahanan kami sangat baik dan susah ditembus hingga akhirnya kami memanfaatkan kesalahan mereka. Ini merupakan gelar kedua dan saya berharap bisa memenangkan lebih banyak gelar bersama klub,” tutupnya
Sementara itu pelatih Marseille, Rudi Garcia tak bisa menutupi kekecawannya. dia menggambarkan pertandingan tersebut sangat aneh dan tak lazim. Pasalnya anak asuhnya bermain menyerang dan tampil sangat baik di babak pertama
“Skor tidak mencerminkan pertandingan, tim yang lebih berpengalaman (Atletico) menang. Mereka tahu bagaimana memainkan pertandingan ini, mereka bermain di Liga Champions secara teratur. Ini aneh namun kita tidak perlu malu karena kalah dalam pertandingan ini. Kehilangan Dimitri jelas merupakan masalah besar bagi kami. Kami kehilangan pemain hebat dengan bola-bola mati,” kata pelatih Marseille, Rudi Garcia