DBasia.news – Legenda AC Milan, Andriy Shevchenko menyebut pandemi corona mirip dengan bencana Chernobyl. Ia juga menyebut para tenaga medis sebagai pahlawan.
Menurut catatan WHO, Organisasi Kesehatan Dunia, per Minggu (29/03) sudah ada 575.444 kasus corona di dunia dengan angka kematian 26.654 orang dan 202 negara yang memiliki kasus Covid-19. Beberapa negara telah melakukan lockdown.
Virus corona telah menjadi pandemi dunia. Sementara bencana Chernobyl terjadi karena kebocoran radiasi pada 1986 dan masuk kategori kecelakaan nuklir terburuk. Chernobyl terletak di dekat Pripyat, Ukraina.
Sheva – sebutan akrab Shevchenko – baru berusia sembilan tahun kala bencana Chernobyl terjadi dan dia sudah harus mengikuti instruksi pemerintah setempat. Bencana Chernobyl menewaskan 4.000 orang dari mereka yang meninggal terkena radiasi atau mereka yang terpapar radiasi.
Sheva kini berada di London, Inggris, untuk melakukan isolasi diri bersama keluarga. Mantan pemain Chelsea medio 2006-2009 itu bercerita soal pengalamannya hidup di area rawan terkena radiasi Chernobyl hingga kini di tengah pandemi virus corona.
“Saya (tinggal) dekat London, saya tinggal di luar kota. Saya sudah dikunci (isolasi) selama hampir 10 hari,” tutur Sheva kepada Sky Sport Italia.
“Kita menjalani saat yang sulit ini dengan harapan, berharap segalanya akan membaik. Satu-satunya solusi adalah menghormati aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, tinggal di rumah dan memberi dokter kesempatan untuk melakukan pekerjaan mereka.
“Semua dokter di dunia melakukan pekerjaan dengan baik, para perawat, sukarelawan … Terima kasih banyak atas semua yang Anda lakukan untuk kami. Anda benar-benar pahlawan di zaman kita.”
“Saya mengalami situasi yang sangat mirip ketika saya berusia sembilan tahun dan pembangkit listrik Chernobyl rusak. Itu adalah masa yang sulit. Satu-satunya solusi adalah percaya pada keputusan pemerintah. Kami tidak harus melakukan hal-hal bodoh, terutama tidak meninggalkan rumah,” terang Sheva.
Pengemas 111 caps dan 48 gol dengan Timnas Ukraina juga meminta kepada publik untuk mawas diri melakukan physical distancing dengan orang lain.
“Kami tidak tahu apakah kami memiliki virus atau tidak, ada banyak orang yang dapat terinfeksi dan membawa virus, terus menularkannya kepada orang lain tanpa gejala,” imbuh Sheva.
“Kita tidak hanya harus memikirkan diri kita sendiri tetapi juga banyak orang lain yang bisa kita jangkiti,” urai dia.
-
Kapten AC Milan Pertanyakan Keputusan Wasit Kontroversial
-
Milan Buka Negosiasi Dengan Lecce Bahas Transfer Empat Pemain Berbeda
-
Zlatan Ibrahimovic Beri Bocoran Masa Depannya
-
Derby Milan Jadi Ajang Pembuktian Rossoneri Tidak Bergantung Dengan Ibrahimovic
-
Direktur AC Milan Ungkap Rencana di Bursa Transfer Musim Dingin 2022